Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daimler Tersangkut Kasus Suap di Nigeria

Kompas.com - 08/06/2010, 13:17 WIB

ABUJA, KOMPAS.com — Produsen mobil premium asal Jerman, Daimler, tersangkut masalah di salah satu negara Afrika. Komisi Anti Korupsi Nigeria tengah menyelidiki konspirasi suap oleh pihak Daimler AG dan perakit mobil lokal, Anammco, kepada pejabat setempat.

Kasus suap ini merupakan kasus kedua yang melilit Daimler setelah sebelumnya terkena denda 185 juta dollar AS (Rp 1,6 triliun) di Amerika Serikat karena melakukan aksi serupa untuk memenangi tender pengadaan barang.

Faridi Waziri, Ketua Umum Komisi Kejahatan Finansial dan Ekonomi Nigeria, mengatakan bahwa Daimler dan Anammco dicurigai mengucurkan dana (perakit bus dan truk Mercedes) senilai 15 juta dollar AS.

"Kami mulai investigasi pada pihak Daimler dan Anammco seperti yang diputuskan oleh Pemerintah AS. Ditemukan sejumlah pejabat yang diyakini terkait aksi suap Daimler," ujar Waziri, seperti dilansir Reuters, hari ini.

Menurut Waziri, kegiatan wacancara saat ini tengah dilakukan terhadap empat pejabat dan perwakilan dari Daimler dan Anammco di Nigeria.

Sebagai informasi, Anammco mulai merakit produk Mercedes-Benz sejak 1970-an bekerja sama dengan Daimler. Modal mereka juga dibantu oleh pemerintah setempat dan investor lokal. Pihak Daimler lalu menjual saham kepemilikannya karena tak mau gabung dalam perusahaan milik pemerintah.

Nigeria terkenal sebagai salah satu negara terkorup di dunia dan Waziri bertekad untuk memberantas semua skandal yang terjadi. Pihak Komisi Kejahatan Finansial dan Ekonomi Nigeria juga akan melakukan penyelidikan ke perusahaan global lain, seperti Siemens.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com