Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedal Gas Pintar Mencegah Tabrakan

Kompas.com - 17/11/2008, 22:09 WIB

Pedal gas, kini bukan hanya sebagai alat yang digunakan untuk mengatur putaran mesin dan kecepatan mobil. Alat yang paling sering diinjak pengemudi ini, juga dikembangkan untuk mencegah terjadinya tabrakan. Namanya pedal gas pintar (smart accelerator pedal) atau accelerator force feedback (AFFP).

Dengan pedal gas model ini, begitu sebuah mobil sudah dekat dengan belakang kendaraan yang di depannya, pedal memberi tahu pengemudi jangan lagi menginjak gas lebih dalam. Caranya, pedal gas bergetar. Metode lain, pedal semakin berat ditekan alias ogah ditekan makin dalam.

Teknologi ini dikembangkan oleh salah satu divisi Continental Corporation yang yang dulunya adalah Siemens AG atau Siemens VDO. Menurut Continental, dengan alat ini, tingkat kecelakaan, terutama menubruk dari belakang bisa dikurangi.

Munculnya ide untuk membuat alat tersebut karena hampir setiap kecelakaan yang terjadi di Jerman adalah tabrakan dari belakang. Pada 2006, ADAC mencatat, 100.000 kecelakaan adalah tabrakan belakang yang terjadi di berbagai jalan, yaitu dalam kota, tol dan luar kota.

Pada 2007, Kantor Statistik Jerman melaporkan, 104.248 tabrakan terjadi karena pengemudi tidak melihat ke depan, sedang berhenti di lampu merah, melaju atau saat menunggu. Dari semua kecelakaan itu mengakibatkan 384 orang meninggal dan 103.864 luka-luka. 85 persen dari kecelakaan itu, karena kelalaian manusia.

Drive by Wire
Pedal gas bisa dibuat “pintar” karena tidak lagi bekerja secara mekanis. Alat penggantur kecepatan ini hanya menggunakan kabel kecil yang “lemas” untuk mengalirkan listrik ke ”throttle body” atau katup gas di mesin. Selanjutnya, katup gas ini digerakkan oleh stepper motor yang bekerja untuk membuka dan menutup aliran udara ke dalam mesin. Istilah sekarang, teknologi ini disebut “drive by wire”.

Selain motor listrik di pedal, komponen lain yang juga penting pada sistem ini adalah sensor jarak. Sensor ini dipasang di kanan dan kiri di depan mobil. Komponen ini bekerja secara akurat untuk mengukur jarak dengan kendaraan yang berada di depannya.

Jika jarak antara mobil dengan yang di depan tidak aman, sensor mengirimkan data ke komputer, selanjutnya mengaktifkan pedal gas. Pedal gas akan bergetar! Ini merupakan tanda atau peringatan bagi pengemudi bahwa jarak mobilnya dengan yang di depan dalam situasi berbahaya.

Selain getaran, fitur lain yang ditambahkan adalah gerakan pedal gas menjadi berat. Ini bisa dilakukan karena motor menahan gerakan pedal gas. Dengan kemampuan seperti itu, Continental menyebut teknologinya sebagai pengaman aktif. Kecepatan kerja motor listrik untuk mengubah posisi pedal hanya 0,1 detik.

Dengan peringatan dari pedal gas itu, pengemudi bersiap menginjak pedal rem. Ditambahkan, teknologi ini merupakan pengembangan dari sistem keamanan Continental ContiGuard dan diharapkan bisa mengurangi kecelakaan di jalan raya, terutama tabrakan dari belakang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com