JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kondisi pasar tidak menentu, Hyundai masih percaya diri untuk bersaing di pasar otomotif nasional.
Thomas Pamungkas, Head of Sales Strategy PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengatakan bahwa pasar otomotif di Indonesia saat ini cukup potensial.
Hal itu sejalan dengan adanya regulasi Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Peraturan ini telah terbit dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2021.
"Setelah ada LCGC, berikutnya ada LCEV program. Tapi ada faktor lain, mungkin kondisi market-ekonomi jadi penentu, di mana pelanggan di menengah ke bawah posisinya masih tidak menentu," kata Thomas, Selasa (18/2/2025).
Baca juga: Ulik Fitur Keamanan Baleno dan Grand Vitara yang Hadir di IIMS 2025
Menurut Thomas, dengan adanya program pemerintah yang mendukung keberlangsungan kendaraan listrik, hal ini sejalan dengan produk yang Hyundai bawa ke pasar Tanah Air.
Sekadar informasi, pemerintah merilis Perpres 55 Tahun 2019 yang mengatur percepatan kendaraan listrik.
Selain itu, regulasi Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) akhirnya terbit melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2021.
Diundangkan pada 31 Desember 2021, payung hukum tersebut merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 yang sudah diubah menjadi PP Nomor 74 Tahun 2021 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Dikenai PPnBM.
Regulasi ini juga mengatur kategori LCEV, yaitu Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) alias Low Cost Green Car (LCGC), Full Hybrid Electric Vehicle, Mild Hybrid Electric Vehicle, Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), Flexy Engine Vehicle, dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) alias mobil hidrogen.
Sejalan dengan regulasi tersebut, saat ini Hyundai telah meluncurkan EV Indonesia, yakni Ioniq dan Kona.
Selain mobil listrik, Hyundai juga saat ini sudah memiliki produk hybrid, yakni Santa Fe Hybrid.
"Kemudian di 2020 kita sudah membangun lebih dari 130 outlet dilengkapi dengan charging station hingga sekarang. Di 2022 kita berinvestasi dengan manufaktur, di 2023 BEV pertama yang diproduksi di Indonesia dengan Ioniq 5. Sekarang Kona Electric TKDN sudah mencapai 80 persen, karena sejak 2024 juga ada pabrik untuk baterai," katanya.
Baca juga: Chemco Bawa Pelek buat Skutik di IIMS 2025, Diskon Rp 100.000
Thomas juga mengatakan bahwa Hyundai melihat kendaraan listrik sebagai masa depan untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE).
Oleh karena itu, saat ini untuk memperkuat layanan bisnisnya, Hyundai terus memperkuat dari sisi internal, misalnya kesiapan produk dan aftersales, serta layanan servis dari teknisi yang mumpuni untuk kendaraan listrik.
"Yang pasti kita selalu dukung untuk NZE dengan BEV," kata Thomas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.