JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, viral di media sosial Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyatakan akan menghapus sistem barcode untuk membeli BBM subsidi, yakni Pertalite. Pertamina akhirnya memberikan tanggapannya terkait pernyataan tersebut.
Susanto August Satria, Area Manager Comm, Rel, CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, mengatakan, Pertamina menghormati pernyataan Gubernur Aceh terkait pembelian BBM Subsidi Biosolar dan Pertalite menggunakan Barcode.
Baca juga: Pertamax Naik, Berikut Komparasi Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP
"Pembelian BBM Subsidi Biosolar dan Pertalite menggunakan Barcode merupakan suatu mekanisme pencatatan elektronik agar pertamina dapat melaporkan kepada pemerintah siapa pengguna bbm bersubsidi," ujar Susanto, dalam keterangan resminya.
View this post on Instagram
"?Hingga saat ini di Provinsi Aceh, jumlah kendaraan yang sudah terdaftar dalam Program Subsidi Tepat Sasaran BBM Biosolar sejumlah 71.775 kendaraan. Sedangkan untuk BBM Pertalite, sejumlah 150.413 kendaraan," kata Susanto.
Susanto menambahkan, pembelian BBM Subsidi melalui Barcode dalam Program Subsidi Tepat merupakan program yang dijalankan secara nasional di Indonesia.
Baca juga: Video Pengendara Todong Pistol ke Petugas SPBU karena Tidak Punya QR Code MyPertamina
"Tujuan utama dalam program ini adalah agar BBM Subsidi Tepat Sasaran sesuai ketentuan aturan dan kuota yang ditetapkan, mencegah serta meminimalisir penyelewengan BBM Subsidi," ujar Susanto.
Susanto mengatakan, hHingga saat ini, pelaksanaan program ini di Provinsi Aceh berjalan dengan lancar dan tidak ditemukan kendala. Bahkan, Provinsi Aceh merupakan salah satu Provinsi yang terlebih dahulu menjalankan Program Subsidi Tepat BBM Pertalite.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.