Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korlantas Polri Bahas Truk ODOL di Kantor Staf Presiden

Kompas.com - 07/02/2025, 08:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korlantas Polri ikut menghadiri Rapat Koordinasi Pengawalan Kantor Staf Presiden (KSP) tentang isu strategis darurat keselamatan transportasi jalan raya.

Agenda itu digelar di Ruang Rapat Utama (Rupattama) Lt. 2 Gedung Bina Graha, Kantor Staf Presiden (KSP), Gambir, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, dibahas tentang tingginya jumlah kecelakaan angkutan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan Over Dimension Overloading (ODOL) hingga menyebabkan korban jiwa.

Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan, ada 12 lembaga yang berkumpul membahas tentang tingginya jumlah kecelakaan angkutan lalu lintas dan jalan.

Baca juga: Truk ODOL Mustahil Hilang Selama yang Ditindak Cuma di Jalan Saja


“Salah satunya karena kendaraan ODOL yang belakangan menjadi topik hangat di kalangan masyarakat,” ucap Slamet, mengutip dari laman resmi Korlantas Polri, Jumat (7/2/2025).

Slamet mengatakan, dari 12 lembaga yang sudah dikumpulkan, berupaya untuk mencari penyebab dan solusinya untuk dibahas lebih mendetail dan lebih serius pada pertemuan selanjutnya.

“Semuanya harus mulai menyadari hampir 26.000 nyawa melayang di tahun 2024 di jalan, ini menjadi perhatian kita semua mulai kita stop pelanggaran, stop kecelakaan, keselamatan untuk kemanusiaan,” ucap Slamet.

Baca juga: Aturan Truk ODOL Masih Lemah, Denda Rp 500.000 Tak Beri Efek Jera

Slamet mengatakan, perlu adanya upaya meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas di sektor hilir, yakni dengan penegakkan hukum. Hal ini terlihat dari upaya Korlantas Polri terus menambah jumlah kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

“Kita mencoba memulai dari hulu, dari mulai kendaraan itu mengangkut barang, kemudian keluar dari kawasan, gudang ataupun pelabuhan, untuk diangkut ke suatu tempat yang dituju, kemudian pendidikan pelatihan dan kualitas pengemudi,” ucap Slamet.

Sementara di hilir, Slamet mengatakan, petugas perlu melakukan penindakan hukum dengan memberdayakan kamera ETLE yang sudah mencapai 1.760 kamera.

Baca juga: Fenomena Truk ODOL dan Kesulitan Pemerintah Berantas Truk ODOL

“Kami akan optimalkan terus, 2025 ini akan kita tambah lagi, termasuk kamera yang wide motion untuk mengukur tingkat loading atau berat kendaraan tersebut, penegakkan hukum dengan ETLE dan manual untuk keamanan dan keselamatan kita semua,” ucap Slemet.

Slamet juga mengatakan, jumlah kecelakaan pada tahun 2024 mengalami penurunan ketimbang tahun sebelumnya. Adapun jumlah korban kecelakaan didominasi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, sekaligus tulang punggung keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
basa basi tingkat tinggi, langsung eksyen saja, sweeping truk odol, gak sesuai batas tonase jgn disrh beroperasi, srh parkir pinggir jalan raya, sampai muatan dikurangi


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gibran Lebaran di Jakarta dan Sungkem ke Prabowo, lalu Mudik ke Solo
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau