Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Iklan Mobil Bekas Murah dengan Embel-embel Butuh Uang

Kompas.com - 20/10/2024, 14:42 WIB
Erwin Setiawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Konsumen wajib mengetahui harga pasaran mobil bekas yang sedang diincar. Jangan sampai, tertipu dengan banderol murah di bawah level kewajaran.

Pasalnya, banderol mobil bekas tak wajar cenderung lebih menarik di mata konsumen. Sehingga akan menjadi pusat perhatian.

Terlebih lagi, ada embel-embel butuh uang (BU) di keterangannya. Kondisi mobil bekas murah seperti ini banyak dijumpai di bursa mobil bekas daring.

Baca juga: Cermati Riwayat Servis Mobil Bekas agar Tidak Menyesal


Hardi Wibowo, pemilik bengkel dan showroom mobil bekas Aha Motor Yogyakarta mengatakan, konsumen wajib mengetahui harga pasaran mobil yang sedang diincar.

“Jangan tergiur harga di bawah standar, biasanya ada kan, mobil dijual murah, BU, kan belum tentu penjual butuh uang beneran sehingga pasang banderol murah,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Minggu (20/10/2024).

Alih-alih bertemu dengan penjual yang benar membutuhkan uang, menurut Hardi, ada potensi konsumen bertemu dengan penipu, khususnya di lapak mobil bekas daring.

Baca juga: Cara Efektif Memeriksa Kualitas Oli Mesin pada Mobil Bekas

Ilustrasi mobil bekas taksi.Pixabay Ilustrasi mobil bekas taksi.

“Artinya konsumen tetap harus memakai pikiran yang tenang, jangan menggebu-gebu, dan sisakan ruang kehati-hatian dalam memilih mobil bekas,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, konsumen perlu memastikan bahwa orang yang memasang iklan mobil tersebut memang sebagai penjualnya dengan memastikan unitnya ada bersamanya.

“Pastikan pemasang iklan tidak asal comot gambar atau video orang lain, lalu memasang banderol murah di bawah kewajaran demi menarik perhatian konsumen,” ucap Hardi.

Baca juga: Alasan Beli Mobil Bekas Sering Cuma Dapat Satu Kunci

Hardi mengatakan, tak jarang konsumen tergiur dengan skema penipuan tersebut. Sehingga, uang yang sudah ditransfer tak bisa kembali dan unitnya tak bisa dimiliki.

“Konsumen mentransfer uang ke pemasang iklan atau penipunya, sementara penjual mobil merupakan orang lain dan tidak menerima transferan uang, maka dari itu penting tak buru-buru saat memilih mobil bekas,” ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau