SOLO, KOMPAS.com - Mengemudi dengan kecepatan rendah dan konstan mungkin terlihat seperti cara yang aman dalam berkendara dan menghemat bahan bakar.
Namun, ternyata terlalu sering melajukan mobil dengan pelan bisa berdampak buruk pada performa dan kesehatan mesin dalam jangka panjang.
Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, sering mengemudi pelan bisa membuat mesin mobil jadi tidak bertenaga.
Baca juga: Mau Beli Mobil Tua Bekas, Wajiib Perhatikan Masalah AC
“Sepengetahuan saya efek mesin sering bekerja pada RPM rendah atau jalan pelan adalah membuat mesin jadi kurang bertenaga,” ucap Iwan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Maka dari itu, Iwan menyarankan, sesekali pengemudi bisa berkendara dengan kecepatan tinggi supaya sisa pembakaran terbuang sempurna.
“Harusnya mesin sesekali digunakan pada RPM tinggi karena mesin yang hanya digunakan pada RPM rendah bisa membuang sisa-sisa pembakaran (karbon) yang ada di ruang bakar secara sempurna,” kata Iwan.
Iwan melanjutkan, jika melaju pada RPM rendah dan sisa pembakaran tidak terbuang sempurna, maka akibatnya akan lebih cepat menghasilkan timbunan karbon diruang bakar dan katup-katup mesin.
Baca juga: Perlukah Ganti Filter Oli Setiap Kali Ganti Oli Mesin Mobil?
“Ini yang bikin mesin jadi tidak bertenaga, atau busi juga cepat mati, klep bocor dan kompresi bocor,” kata Iwan.
Menurut Iwan, hal ini bisa berkurang seandainya mesin bekerja pada RPM tinggi karena sisa pembakaran akan lebih sempurna pembuangannya.
“Catatan, ini efeknya jangka panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya, misal bahan bakar jelek, oli yang kualitasnya rendah dan perawatan mesin yang kurang,” kata Iwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.