Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Penyebab Umum Mobil Manual Gagal Menanjak | PO KYM Trans Rilis Bus Tingkat Spesifikasi Langka | Wuling Luncurkan SUV Baru

Kompas.com - 30/08/2024, 06:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel seputar penyebab umum mobil manual gagal menanjak berhasil membuat banyak orang penasaran. Begitu pula dengan artikel mengenai PO KYM Trans yang merilis bus tingkat dengan spesifikasi langka.

Selain itu, banyak juga yang penasaran dengan Wuling yang meluncurkan SUV baru. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini kumpulan artikel otomotif terpopuler pada Kamis (29/8/2024):

1. Penyebab Umum Mobil Manual Gagal Menanjak Saat di Tanjakan

Relawan SAR DIY Distrik Bantul bersama Polri, TNI, Satpol-PP, Paksi Katon dan dibantu sejumlah unsur relawan lainnya membantu pengemudi yang tak kuat menaklukkan tanjakan di Jalur Cinomati, Bantul, Senin (30/12/2019).Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin Relawan SAR DIY Distrik Bantul bersama Polri, TNI, Satpol-PP, Paksi Katon dan dibantu sejumlah unsur relawan lainnya membantu pengemudi yang tak kuat menaklukkan tanjakan di Jalur Cinomati, Bantul, Senin (30/12/2019).

Menanjak dengan mobil manual memerlukan teknik dan keterampilan khusus. Banyak pengemudi mobil manual mengalami situasi sulit ketika harus menanjak di jalan yang curam.

Kegagalan dalam menanjak bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kesalahan pengemudi hingga kondisi mobil yang kurang optimal.

Baca juga: Penyebab Umum Mobil Manual Gagal Menanjak Saat di Tanjakan

2. Apa Benar Isi Ban Nitrogen Tak Boleh Dicampur dengan Udara Biasa?

Pentingnya menyesuaikan tekanan ban pada jenis dan beban kendaraan.BFI Finance Pentingnya menyesuaikan tekanan ban pada jenis dan beban kendaraan.

Sampai saat ini masih banyak yang mempertanyakan apakah mencampur nitrogen dan angin biasa atau oksigen, untuk tekanan ban kendaraan memiliki dampak buruk. Pasalnya, banyak anggapan yang beredar bila mencampur angin biasa dan nitrogen, bisa menimbulkan kerusakan pada ban.

Namun hal ini dibantah oleh Fisa Rizqiano, Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia. Menurutnya, tidak ada kekhawatiran khusus mencampur nitrogen dan angin biasa dari segi safety.

Baca juga: Apa Benar Isi Ban Nitrogen Tak Boleh Dicampur dengan Udara Biasa?

3. PO KYM Trans Rilis Bus Tingkat Spesifikasi Langka

Bus baru PO KYMInstagram @voxy.1tr Bus baru PO KYM

Perusahaan otobus (PO) KYM Trans kembali membuat gebrakan, kali ini meluncurkan kendaraan baru model double decker atau bus tingkat dengan spesifikasi tidak biasa. Bus anyar ini menggunakan rakitan dari Karoseri Laksana.

Desain ekstrior bus ini mengabungkan dua konsep bodi yang berbeda. Pada wajah depan menggunakan bodi Legacy SR2 Double Decker, sementara bodi belakang merupakan desain khas bodi Legacy SR3 Double Decker.

Baca juga: PO KYM Trans Rilis Bus Tingkat Spesifikasi Langka

4. Mobil Listrik Murah Hyundai Inster Mau Meluncur Juga di Indonesia?

Hyundai Inster sudah resmi meluncur di beberapa negara. Mobil listrik ini kabarnya juga akan segera meluncur di Indonesia.

Inster digadang-gadang akan menjadi mobil listrik murah. Secara harga, posisinya disebutkan akan berada di bawah All New Kona Electric.

Baca juga: Mobil Listrik Murah Hyundai Inster Mau Meluncur Juga di Indonesia?

5. Wuling Luncurkan SUV Baru, Punya Varian EV dan PHEV

Wuling Starlight SCarnewschina Wuling Starlight S

Pabrikan otomotif SAIC-GM Wuling (SGMW) resmi meluncurkan Sport Utility Vehicle (SUV) terbaru, yakni Wuling Stalight S. Mobil ini hadir dalam varian Electric Vehicle (EV) dan Plug in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Dikutip dari Carnewschina, Kamis (29/8/2024), Wuling Starlight S memiliki dimensi panjang 4.745 mm, lebar 1.890 mm dan tinggi 1685 mm, serta jarak sumbu roda 2.800 mm. Artinya, secara dimensi mobil ini lebih besar dari BYD Atto.

Baca juga: Wuling Luncurkan SUV Baru, Punya Varian EV dan PHEV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau