KLATEN, KOMPAS.com - Penggantian oli mesin pada sepeda motor telah ditetapkan oleh pabrikan. Intervalnya tertuang dalam buku pedoman kepemilikan, yakni setiap 4.000 km atau 4 bulan, mana yang tercapai duluan.
Namun, tak sedikit konsumen yang memilih untuk mengganti oli mesin lebih dini, yakni sekitar 2 bulan atau 2.000 Km. Lantas, tindakan seperti ini apakah diperlukan?
Baca juga: Apa Benar Merawat Mobil Paling Penting Cuma Ganti Oli Mesin Saja?
Gio, Pemilik Bengkel Giovani Motor Cawas, Klaten mengatakan pada kondisi tertentu penggantian oli mesin memang harus lebih dini.
“Misal motor yang sering digunakan di jalan yang padat, sering kena macet, maka jarak tempuhnya tidak sebanding dengan lama waktu mesin bekerja,” ucap Gio kepada Kompas.com, Kamis (8/8/2024).
Gio mengatakan motor-motor yang sering terjebak macet perlu ganti oli lebih dini dari waktu yang ditentukan karena jarak tempuhnya pasti lebih pendek. Sementara lama waktu mesin bekerja lebih panjang.
Baca juga: Efek Menggunakan Oli Mesin yang Tidak Sesuai pada Skuter Matik
“Oli mesin bekerja selama mesin berputar, artinya meski motornya menempuh jarak pendek tapi kalau running hours-nya panjang maka oli tetap menurun kualitasnya,” ucap Gio.
Gio menyarankan motor yang digunakan untuk mobilitas harian di kota penggantian oli bisa lebih dini yakni tiap 3.000 Km atau 3 bulan untuk mencegah keausan mesin berlebihan.
Gio juga mengatakan penggantian oli mesin pada motor bisa dikatakan lebih sering lebih baik karena semakin mengurangi potensi keausan.
Baca juga: Produsen Oli Mesin Motor Uji Kualitas Dengan Jelajah Flores
“Ada juga oli mesin motor sampai habis karena menunda ganti, ini menurut saya konsumen hanya kurang edukasi,” ucap Gio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.