JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor listrik saat ini populasinya sudah semakin banyak, apalagi di kawasan perkotaan. Harganya yang beragam serta efisien jadi alasan orang mulai beralih ke motor listrik.
Seharusnya saat populasi motor listrik mulai menjamur di jalanan, unit bekasnya juga ikut banyak. Cuma berdasarkan pantauan Kompas.com, masih terbatas unitnya.
Sebagai contoh yang Kompas.com temui di Facebook Marketplace, ada berbagai jenis motor listrik dari Uwinfly, Gesits, dan semacamnya. Terpantau tingkat penurunan nilainya (depresiasi) cukup besar, mulai 30 persen.
Baca juga: Cek Harga Ban Mobil Per Agustus 2024 Sebelum Ganti
Misal unit Uwinfly yang baru dipakai enam bulan, dijual dengan harga Rp 5,7 juta. Padahal barunya, motor tersebut dibanderol Rp 9 jutaan, depresiasinya sekitar 38 persen.
Model lain yang Kompas.com temui seperti Viar Q1 lansiran 2021. Motornya sudah dipakai sejauh 30.000 Km, dijual dengan harga Rp 6,5 juta.
Kalau cek harga Viar Q1 yang baru di tahun 2021, itu Rp 19 jutaan. Depresiasi ya lebih besar lagi, sekitar 65 persen.
Baca juga: Abai Perawatan Sistem Pengapian Pada Mobil, Ada Risikonya!
Soal depresiasi motor listrik, Abdullah Alwi, Sekretaris Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), menampik harga jual motor listrik anjlok.
Tapi kembali lagi, ada motor-motor yang low end, dan ada yang high end. Kalau yang high end, pasti orang sekennya masih mau beli, ada aftersales-nya juga,” kata dia kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurutnya, harga jual motor listrik amat bergantung dari kualitas barang ketika dijual. Kemudian juga layanan aftersales dan ketersediaan spare part dari produk tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.