Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik di Thailand Tutup, Suzuki Tambah Model CKD di Indonesia

Kompas.com - 19/07/2024, 11:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Suzuki Motor Corporation memutuskan untuk menutup pabrik mobilnya di Thailand pada akhir 2025 mendatang. Penutupan pabrik rupanya berdampak pada Suzuki Indonesia yang berencana menambah model rakitan dalam negeri.

Dalam keterangan resmi perusahaan disebutkan, keputusan ini harus diambil Suzuki usai mengevaluasi struktur produksi global dan memilih untuk fokus ke pasar negara lain.

Dari beberapa pertimbangan, pabrik Suzuki di Indonesia rupanya dipilih jadi basis produksi model baru CKD (Completely Knock Down) yang berorientasi ekspor.

Baca juga: Toyota Hilux Rangga Segera Meluncur, Harga Rp 300 Jutaan

Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor saat berada di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor saat berada di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Hal ini diungkap oleh Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Amano sebelum di Indonesia, juga sempat menjabat sebagai Presiden Direktur Suzuki Motor Thailand pada 2019-2023. Ia menjelaskan penutupan pabrik didasarkan pada beberapa hal.

Untuk diketahui, pabrik Suzuki Thailand beroperasi pada 2012. Hal ini didorong kebijakan Eco Car pada 2007 dari pemerintah Thailand. Sementara itu, Suzuki mulai membangun pabrik baru di Cikarang dan beroperasi pada 2015.

Baca juga: Kupas Spesifikasi MPV Listrik BYD M6 yang Dibanderol mulai Rp 379 Juta

Menurutnya, latar belakang pembangunan pabrik di Thailand dan Indonesia karena pertumbuhan penjualan pada 2010 yang meningkat pesat. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara-negara lain.

“Tapi setelah pertumbuhan tersebut, penjualan mobil kini semakin melambat. Jadi tidak hanya Suzuki saja, merek-merek lain pun demikian. Jumlah unitnya tidak bertambah,” ujar Amano di Tangerang, Kamis (18/7/2024).

“Akhirnya kami berpikir ulang harus bagaimana. Jadi kondisinya ada dua pabrik baru di Indonesia dan Thailand dengan kapasitas produksi cukup besar. Dengan kondisi pasar otomotif ASEAN, akhirnya kami putuskan untuk memusatkan produksi,” kata dia.

Baca juga: Daihatsu Xenia ADS X Meluncur di GIIAS 2024, Harga Menyusul

Suzuki XL7 di GIIAS 2024Dok. SIS Suzuki XL7 di GIIAS 2024

Dari beberapa pertimbangan, akhirnya Suzuki Motor Corporation lebih memilih pabrik Indonesia dibandingkan Thailand.

“Apalagi pabrik Indonesia sejarahnya sudah cukup panjang, kemudian produksinya juga dari pressing sampai assembling, dari hulu sampai hilir sudah terbentuk,” ucap Amano.

“Kami juga sudah investasi dan menambah tenaga kerja, sehingga akan menambah dari brand value Suzuki itu sendiri,” ujarnya.

Baca juga: Spesifikasi Honda Step WGN Hybrid di GIIAS 2024

Tampilan pabrik Suzuki di Cikarang dari udaraDok. Suzuki Tampilan pabrik Suzuki di Cikarang dari udara

Walaupun demikian, tanggung jawab Suzuki Indonesia menurutnya semakin besar. Karena pabrik di Tanah Air diproyeksikan untuk menjadi basis produksi pasar Asia Tenggara.

“Karena kami berencana untuk memproduksi model yang tidak hanya untuk Indonesia tapi juga untuk ASEAN. Ketika itu diputuskan untuk produksi dalam negeri, kami juga akan berorientasi buat pasar ekspor,” kata Amano.

“Kami memang harus (menambah produksi model CKD). Jadi tanggung jawab kami memang jadi lebih besar. Modelnya belum bisa dipastikan, tunggu pengumuman nanti,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau