SOLO, KOMPAS.com - Ganti air radiator sendiri di rumah bisa menjadi cara hemat bagi pemilik mobil yang ingin memastikan mesin mobilnya tetap dalam kondisi optimal.
Meski demikian, mengganti air radiator harus hati-hati dan membutuhkan pengetahuan supaya tidak terjadi kesalahan yang menimbulkan kerusakan.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan, ganti air radiator memang bisa dilakukan sendiri, tapi ada hal yang harus diperhatikan.
“Kalau ganti (air radiator) sendiri pastikan dilakukan pembuangan udara atau bleeding, agar sistem pendinginan maksimal,” kata Muchlis kepada Kompas.com, belum lama ini.
Udara yang ada di dalam radiator bisa mengganggu sirkulasi cairan pendingin, sehingga bisa menyebabkan mesin overheat.
Kemudian, untuk mobil yang radiatornya ada nipple pembuangan udara, maka saat mengisi coolant perlu dipastikan kondisinya benar-benar kosong.
Baca juga: Ada Jakarta International Marathon 2024 Pagi Ini, 36 Ruas Jalan Ditutup
“Pastikan udara keluar dari nipple, baru nipple ditutup. Kalau (radiator) tidak ada nipple pembuangan udara, pada saat mengisi mesin dihidupkan, sehingga udara keluar dari tutup radiator,” kata Muchlis.
Sementara, mobil yang tidak ada nipple-nya saat isi coolant harus lewat bibir radiator sampai penuh.
Cara mengeluarkan udaranya, hidupkan mesin, tutup radiator posisi dilepas, tunggu sampai gelembung udara hilang, barulah tutup radiator.
Perlu dipastikan juga, saat mengganti air radiator pastikan untuk mengisi di tabung reservoir di antara batas maksimal dan minimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.