Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Habiskan Rp 3 Triliun Lebih untuk Kembangkan Industri EV

Kompas.com - 23/06/2024, 17:31 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - China telah menghabiskan 230,8 miliar yuan, atau setara dengan Rp 3.787 triliun selama lebih dari satu dekade untuk mengembangkan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Dikutip Reuters pada Minggu (23/6/2024), data tersebut dipaparkan dalam studi yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS) berbasis di Amerika serikat (AS).

Wakil Ketua CSIS Bidang Bisnis dan Ekonomi China Scott Kennedy menuturkan, skala dukungan pemerintah mewakili 18,8 persen dari total penjualan mobil listrik antara 2009-2023.

Baca juga: Mercedes-Benz EQE SUV Recall di AS, di Indonesia?

Mobil buatan China menunggu untuk di ekspor di pelabuihan Dalian, ChinaREUTERS/China Daily Mobil buatan China menunggu untuk di ekspor di pelabuihan Dalian, China

Rasio pengeluaran terhadap penjualan kendaraan listrik telah menurun dari lebih dari 40 persen pada tahun-tahun sebelum tahun 2017, menjadi sedikit di atas 11 persen pada tahun 2023.

Temuan tersebut semakin menguatkan seberapa seriusnya China dalam mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin global dalam industri otomotif yang ramah lingkungan.

Adapun, data ini muncul ke permukaan ketika Uni Eropa berencana mengenakan tarif impor mobil listrik China atas penggunaan subsidi dalam produksinya.

Bulan lalu, AS mengumumkan akan menaikkan bea masuk atas impor kendaraan listrik dari China hingga 100 persen.

Kennedy menekankan, bahwa dukungan Beijing terhadap mobil listrik dalam negeri mencakup kebijakan non-moneter yang lebih menguntungkan produsen mobil dalam negeri dibandingkan produsen mobil asing.

Selain itu, dia juga mencatat, AS belum menciptakan kondisi yang menarik seperti yang dilakukan China dalam mengembangkan industri mobil listriknya sendiri.

Baca juga: 1.500 Unit Mobil Listrik BYD Sudah Mendarat di Indonesia

“Ada beberapa pengecualian, namun secara umum pembuat mobil dan pemerintah di negara-negara Barat hanya bermalas-malasan dan tidak cukup agresif,” katanya.

Subsidi pemerintah tidak serta merta langsung digunakan untuk pengembangan mobil. Tahun-tahun awal pengembangan kendaraan listrik China, Kementerian Keuangan menyampaikan mereka menemukan setidaknya 5 perusahaan menipu pemerintah sebesar lebih dari 1 miliar yuan.

Ilustrasi ekspor mobil listrik BYDDok. Pingwest.com Ilustrasi ekspor mobil listrik BYD

Kendaraan buatan China juga mendapat manfaat dari meningkatnya penetrasi mobil listrik di negara tersebut, sehingga mengurangi pasar bahan bakar yang dulunya menguntungkan bagi produsen mobil asing.

"Analis otomotif independen dan produsen mobil Barat yang pernah saya ajak bicara semuanya setuju bahwa produsen kendaraan listrik dan produsen baterai China telah membuat kemajuan luar biasa dan harus ditanggapi dengan serius,” kata Kennedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau