JAKARTA, KOMPAS.com - Skandal industri otomotif Jepang berlanjut dan menyeret sejumlah nama. Usai Daihatsu, pemerintah Jepang menemukan sejumlah merek yang diduga melakukan kecurangan saat pengujian.
Dilansir dari Carscoops, Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi (MLIT) Jepang meminta perusahan otomotif mengirimkan model-model tertentu. Hasilnya beberapa dianggap melakukan kesalahan aplikasi sertifikasi.
Baca juga: Subaru WRX tS 2025 Dibekali Suspensi dan Rem Baru, Performa Tetap Sama
Toyota disebut telah mengirimkan data berbeda dalam uji keselamatan pejalan kaki dan penumpang untuk Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross, yang semuanya saat ini sedang dalam tahap produksi.
Selain itu, penyelidikan internal juga mengungkapkan adanya ketidaksesuaian berkas pada uji tabrak untuk model yang sudah dihentikan produksinya seperti Crown, Isis, Sienta, dan Lexus RX.
Terlepas dari masalah ini, Toyota mengatakan bahwa verifikasi internal memastikan semua peraturan keselamatan sudah dilakukan sehingga tidak diperlukan tindakan lebih lanjut kepada pemilik.
Kemudian Mazda, diduga merevisi hasil perangkat lunak kontrol mesin roadster MX-5 RF dan output Mazda2. Mazda juga menerapkan modifikasi yang tidak tepat pada kendaraan uji tabrak Atenza/Mazda6.
Baca juga: Hitung Pajak Tahunan SUV Listrik BMW iX xDrive50 Sport
Investigasi internal Honda mengungkapkan adanya ketidaksesuaian dalam uji kebisingan untuk 22 model mobil.
Model yang terkena dampak ialah Inspire, Fit, Fit Shuttle, Shuttle, CR-Z, Acty, Vamos, Stepwgn, Legend, Accord, Insight, Exclusive, CR-V, Freed, N-Box, N-One, Odyssey, N- Wgn, Vezel, Grace, S660, Jade, dan NSX.
Baca juga: Daftar Aksesori Resmi All New Honda BeAT Series, mulai Rp 59.000
Dalam kasus Suzuki, melibatkan Suzuki Alto yang diproduksi antara tahun 2014 dan 2017. Suzuki disebut mengubah jarak berhenti uji rem agar lebih pendek dari pengukuran sebenarnya.
Pihak berwenang Jepang sekarang akan melakukan investigasi lapangan di lokasi para pabrikan tersebut. Produsen mobil juga telah diinstruksikan untuk memberikan informasi kepada pemilik yang terkena dampak jika diperlukan.
Meski model yang terdampak sudah diungkap, sampai saat ini cakupan wilayahnya belum ada. Mengingat beberapa model yang dijual pabrikan tersebut produksi Jepang diekspor ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.