Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Rem Blong, Ada Bahaya Lain Saat Melintas di Kawasan Bromo

Kompas.com - 14/05/2024, 14:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Toyota Fortuner dengan nomor polisi B 1683 TJG mengalami kecelakaan dan terjun ke jurang di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Senin (13/5/2024) sekitar pukul 18.30 WIB.

Akibat kecelakaan tersebut empat orang penumpang tewas dan lima orang lainnya luka-luka. Mereka dievakuasi ke Rumah Sakit Sumber Sentosa, Kecamatan Tumpang.

Kasatlantas Polres Malang, AKP Adis Dani Garta mengatakan rombongan mobil tersebut pulang dari mengantar pengantin di Kabupaten Lumajang, hendak menuju ke Kecamatan Gondanglegi.

Baca juga: Identitas Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Meninggal


 

"Kemungkinan saat sampai di TKP rem mobil tersebut blong, karena medan jalan menurun. Tapi hal ini perlu kami selidiki lebih lanjut," tuturnya.

Mobil tersebut terjatuh ke dalam jurang yang berada di sisi jalan dengan kedalaman kurang lebih 100 meter.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan ada 2 kemungkinan yang menyebabkan Fortuner terjun ke jurang di kawasan Bromo, bukan rem blong.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan Fortuner yang menewaskan 4 orang di kawasan TNBTS, Kabupaten Malang.(KOMPAS.com/Imron Hakiki) Tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan Fortuner yang menewaskan 4 orang di kawasan TNBTS, Kabupaten Malang.

“Overshoot (keluar trek) atau mengantuk, kemungkinan rem blong sih agak jauh karena melihat mobil tersebut masih relatif baru (lansiran November 2023), rata-rata mobil mahal itu terawat juga, kita tunggu detailnya hasil investigasi yang dilakukan petugas,” ucap Sony kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2024).

Sony mengatakan saat melewati jalan berliku dan naik-turun pengemudi cenderung terbawa suasana sehingga mengesampingkan risikonya.

“Pengemudi sering terpancing utk meluncur, di sini rata-rata pengemudi merasa menikmatinya, padahal semakin deras meluncurnya maka semakin susah kendaraan dikendalikan,” ucap Sony.

Baca juga: Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Toyota Yaris Cross Hybrid ketika melintas di rute menanjak kawasan BromoKompas.com - Aris Harvenda Toyota Yaris Cross Hybrid ketika melintas di rute menanjak kawasan Bromo

Kondisi akan semakin sulit bila saat meluncur tersebut dihadapkan dengan tikungan, menurut Sony potensi terjadinya overshoot sangat tinggi karena di titik tikungan biasanya permukaan jalan lebih licin, berdebu atau bumpy (benjol).

“Yang paling susah adalah bagaimana menguasai emosi sehingga kecepatan kendaraan disesuaikan dengan kemampuan kendaraan dan kondisi jalan, memang terlihat pelan tapi ingat setiap tikungan,rintangan dan sejenisnya harus diperhitungkan risikonya,” ucap Sony.

Sony mengatakan pengemudi harus cermat membaca kondisi jalan untuk mengatur strategi bermanuver yang aman terkait cara dan ketepatannya.

Baca juga: Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

“Kapan memutar kemudi, pemilihan gear berapa, bagaimana penumpang tidak limbung, ban mendapat grip yang baik dan pilihan laju kecepatan kendaraan, ketika pertimbangan tersebut terbaca maka pengemudi pasti fokus terhadap keamanan,” ucap Sony.

Mobil sekuat apapun tidak didesain untuk menyelamatkan penggunanya dari risiko-risiko kecelakaan sampai dengan terguling menurut Sony. Sehingga, pengemudi memang harus benar-benar perhitungan terhadap segala risiko.

“200 meter itu berapa kali rolling? Bagaimana dengan kondisi penumpang di dalamnya,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau