Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citroen E-C3 Dapat Insentif Pembebasan Tarif Impor Hingga 2026

Kompas.com - 13/05/2024, 16:58 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil listrik berbasis baterai Citroen E-C3 resmi mendapatkan pembebasan tarif bea masuk impor secara utuh (completely built up/CBU) ke pasar nasional hingga tahun 2026.

Keputusan tekait tercatat dalam Surat Persetujuan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia No 1/KBLBB-CBU/1/OSS/PMDN 2024 yang disahkan pada 3 Mei 2024.

Chief Executive Officer PT Indomobil National Distributor, Tan Kim Piauw menyatakan bahwa insentif dari pemerintah ini akan dipergunakan di dalam masa transisi sampai dimulainya kegiatan produksi E-C3 dalam maksimal dua tahun ke depan.

Baca juga: Paten Motor Bobber Royal Enfield Bocor, Begini Tampilannya

Citroen E-C3dok.Indomobil Citroen E-C3

"Kami menyambut gembira dengan diterbitkannya persetuuan atas permohonan kami untuk ikut serta dalam program percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia," ujar dia dalam keterangannya, Senin (13/5/2024).

"Ini sekaligus membuktikan komitmen jangka panjang Citroen dalam menggarap pasar kendaraan bermotor di Indonesia termasuk kontribusi kami dalam menciptakan mobilitas bebas emisi," tambah Tan Kim Piaw.

Dalam kesempatan terpisah, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Rachmat Kaimuddin menyambut baik atas langkah yang dilakukan anak usaha Indomobil Group ini.

Sebab dengannya pertumbuhan industri kendaraan listrik di dalam negeri akan turut terakselerasi. Hanya saja enggan untuk mengungkap besaran komitmen yang akan digelontorkan Citroen Indonesia.

Baca juga: Paten Motor Bobber Royal Enfield Bocor, Begini Tampilannya

Citroen E-C3Kompas.com/Nanda Citroen E-C3

"Benar, jumlah mobil yang diimpor harus sesuai dengan yang akan diproduksi nanti," kata Rachmat kepada Kompas.com, Senin.

Sebelumnya, Rachmat juga meminta kepada para produsen mobil di Indonesia agar tidak besar-besaran mengimpor kendaraan listrik. Insentif hanya bisa dimanfaatkan dengan catatan importasi sampai 2025 sama seperti jumlah produksi nantinya dan memenuhi TKDN per-2027.

“Kalau tidak memenuhi komitmen mereka harus mengembalikan insentif tersebut secara prorata. Misal dia impor 10.000 unit tapi produksi hanya 8.000, ya 2.000 insentifnya dikembalikan,” katanya belum lama ini.

"Terserah, karena kita tidak bisa tahu kemampuan mereka. Ada yang memang (kapasitasnya) besar tapi kita sampaikan kalau mau impor silakan, tapi konsekuensinya harus produksi banyak juga,” lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Transjakarta Perpanjang Layanan 4 Rute Bus ke Terminal Saat Nataru

Transjakarta Perpanjang Layanan 4 Rute Bus ke Terminal Saat Nataru

Niaga
Bus Baru PO Garuda Mas, Pakai Bodi Laksana Legacy SR3 Neo XHD Prime

Bus Baru PO Garuda Mas, Pakai Bodi Laksana Legacy SR3 Neo XHD Prime

Niaga
Rekayasa Lalu Lintas Operasi Lilin Candi 2024 Polda Jawa Tengah

Rekayasa Lalu Lintas Operasi Lilin Candi 2024 Polda Jawa Tengah

News
Daftar 10 Mobil Terlaris di Indonesia, BYD M6 Disalip Honda WR-V

Daftar 10 Mobil Terlaris di Indonesia, BYD M6 Disalip Honda WR-V

Feature
Video Viral, Iseng Pasang Tangga di Tengah Jalan Bikin Celaka Pengendara Lain

Video Viral, Iseng Pasang Tangga di Tengah Jalan Bikin Celaka Pengendara Lain

Feature
Berbagi Pengalaman Isi Daya Mobil Listrik di SPKLU Tol Transjawa

Berbagi Pengalaman Isi Daya Mobil Listrik di SPKLU Tol Transjawa

Feature
Ini 5 Aplikasi untuk Cek Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Tol

Ini 5 Aplikasi untuk Cek Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Tol

Tips N Trik
Polda Jateng Gelar Operasi Lilin Candi 2024 Mulai Hari Ini, Minggu 22 Desember

Polda Jateng Gelar Operasi Lilin Candi 2024 Mulai Hari Ini, Minggu 22 Desember

News
Joki Jalur Alternatif di Puncak yang Peras Rp 850.000 Ditangkap Polisi

Joki Jalur Alternatif di Puncak yang Peras Rp 850.000 Ditangkap Polisi

News
Sosok Polantas Viral, Pilih Jadi Pemulung daripada Terima Suap

Sosok Polantas Viral, Pilih Jadi Pemulung daripada Terima Suap

Feature
Video Mobil Lewat Jalur Alternatif Puncak, Diperas Joki Rp 850.000

Video Mobil Lewat Jalur Alternatif Puncak, Diperas Joki Rp 850.000

Feature
Catat Jadwal Contraflow di Tol Jagorawi Hari Ini

Catat Jadwal Contraflow di Tol Jagorawi Hari Ini

Tips N Trik
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Minggu 22 Desember 2024

Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Minggu 22 Desember 2024

News
[POPULER OTOMOTIF]  Langkah yang Perlu Diambil Saat Mobil Mengalami Overheat | Bicara Kemungkinan Mitsubishi DST Meluncur di Indonesia

[POPULER OTOMOTIF] Langkah yang Perlu Diambil Saat Mobil Mengalami Overheat | Bicara Kemungkinan Mitsubishi DST Meluncur di Indonesia

News
Apakah CVT Cocok untuk Pengemudi dengan Gaya Agresif?

Apakah CVT Cocok untuk Pengemudi dengan Gaya Agresif?

Teknologi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau