Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Industri EV, Indonesia Perlu Fokus pada Nilai Tambah

Kompas.com - 24/04/2024, 15:51 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut saat ini tidak ada satu negara pun yang dapat memenuhi keseluruhan elemen pada ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) secara mandiri.

Terutama, dalam kaitannya dengan suatu pengembangan teknologi. Sehingga setiap negara fokus pada satu aspek yang bisa memberikan nilai tambah tinggi.

Baca juga: Xiaomi Jual SU7 Mulai Rp 483 Juta, Pengiriman Bakal Dipercepat

"Oleh karenanya, Indonesia perlu fokus, di mana kekuatannya untuk memberikan nilai tambah tinggi, dan bisa berpartisipasi dalam sistem rantai pasok kendaraan listrik domestik dan global,” kata Kepala Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan BRIN Umi Mu’awanah dalam siaran pers, Rabu (24/4/2024).

Di sisi lain, kesiapan infrastruktur juga harus terus ditingkatkan untuk memacu persepsi dan permintaan masyarakat terhadap kendaraan listrik.

Menurut Umi, pemerintah Indonesia sedang fokus membangun pasar kendaraan listrik domestik, dengan membangun persepsi publik terhadap kendaraan listrik dan menggugah publik untuk mulai menggunakannya.

Tujuan utama dari hal ini, tentu saja untuk mengurangi polusi udara.

Baca juga: Aksesori Motor Ini Sempat Viral, Tapi Sekarang Susah Laku

Kembali pada tugas utama pemerintah adalah membuat payung hukumnya, yakni memberikan insentif dan priviledge kepada sektor bisnis dan masyarakat.

Serta, membangun infrastruktur pendukung kendaraan listrik, seperti fasilitas stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Sementara pemain pasar kendaraan listrik di Indonesia, khususnya kendaraan pribadi produksi massal, masih didominasi oleh pemain luar, seperti China dan Korea Selatan.

Baca juga: Ikutan Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi, Ada Bazar dan Pesta UMKM

Namun pemerintah Indonesia juga berharap pemain lokal dapat berkontribusi serta bersaing di pasar kendaraan listrik di Indonesia.

“Tantangan utama yang dihadapi adalah mendorong kolaborasi lembaga litbang dan perguruan tinggi dengan industri yang ditujukan langsung untuk pengembangan dan inovasi kendaraan listrik," ucap Umi.

"Serta, membangun kesiapan teknologi industri komponen lokal untuk bisa bersaing di pasar kendaraan listrik di Indonesia maupun global,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau