JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan sepeda motor listrik menunjukkan tren yang cukup baik dalam rekap hitungan tahun ke tahun (YoY), namun populasinya dianggap masih stagnan dan belum sesuai dengan ekspektasi awal.
Berdasarkan rekapitulasi data gabungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), tercatat ada peningkatan penjualan motor listrik sebesar 262 persen sepanjang periode Januari-Desember 2023.
Sebagai perbandingan, jumlah unit motor listrik terjual sepanjang periode tersebut adalah sekitar 62.000 unit. Pada periode serupa di tahun 2022, rekap penjualannya hanya sekitar 17.000 unit.
Meskipun ada peningkatan signifikan, angka tersebut diklaim masih belum sesuai dengan target penjualan 200.000 unit yang ditetapkan pemerintah pada 2023.
Baca juga: Gempuran Truk China Mulai Mengusik Produk Jepang di Indonesia
Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI sekaligus Ketua Umum Periklindo, kembali menyoroti persoalan ini dan membahas seputar ekosistem pendukung.
Menurut dia, daya beli masyarakat yang masih belum sesuai target cukup dipengaruhi oleh kurangnya fasilitas penunjang, seperti lokasi pegecasan, stasiun penukaran baterai, dan sejenisnya.
“Kita sedang menyiapkan rencana untuk membangun ekosistem khususnya SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum,” ucap Moeldoko di Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Baca juga: Kredit Mobil Listrik di TAF, Ada DP Ringan sampai Bunga 0 Persen
Kendati demikian, Moeldoko mengaku optimistis jika populasi motor listrik akan terus bertumbuh secara organik. Walau tidak terlalu signifikan, peningkatan penjualan diyakini akan terus terjadi.
“Lompatan (penjualan) motor listrik itu kan besar sekali, tahun lalu saja naik sampai lebih dari 200 persen. Kalau kita lihat dari sudut pandang ini, sebetulnya konsumen sudah punya minat,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.