JAKARTA, KOMPAS.com - Interval ganti oli sepeda motor yang dianjurkan pabrikan, yakni setiap 2.000 kilometer. Akan tetapi kebiasaan setiap pengguna berbeda-beda dan durasinya biasanya menjadi mundur.
Satu mitos populer di kalangan pengendara, oli motor yang terlalu lama diganti akan sangat encer seperti air. Kondisi seperti ini merupakan pertanda mesin sering mengalami overheating, benarkah demikian?
Hariyanto, Kepala Bengkel AHASS Ardian BSD Tangerang menjelaskan, asumsi tersebut kurang tepat dan keliru. Oli motor encer seperti air bukanlah indikator kerusakan mesin.
Sebaliknya, oli motor yang encer merupakan pertanda jika pelumasan masih cukup baik, dan komponen bagian dalam mesin terbilang aman.
Baca juga: LPK Hino Dapat Sertifikat Akreditasi dari Kementerian Tenaga Kerja
“Itu mitos lama, kalau dulu waktu zaman-zaman oli mineral dan motornya masih lawas mungkin ada benarnya. Sekarang kan motor kebanyakan pakai oli sintetik, jadi (asumsi itu) enggak pas lagi,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2024).
Dia menjelaskan, oli-oli sintetik yang diformulasikan dengan bahan kimia cenderung punya pelumasan lebih baik dan masa pakai lama. Sekalipun kondisinya encer saat diganti, pengguna tidak perlu khawatir.
Satu hal yang harus dikhawatirkan adalah oli hanya keluar sedikit saat diganti. Jika menjumpai kondisi ini, barulah bisa muncul dugaan mesin bermasalah karena tidak ada lagi pelumasan.
“Intinya kalau pas dibuka oli mengucur, artinya masih terbilang aman. Yang bahaya itu kalau pas dibuka kering (oli tidak keluar),” ucap Hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.