JAKARTA, KOMPAS.com - Citroen E-C3 belum lama ini sudah dites keamanannya oleh Global New Car Assessment Program (NCAP). Sayangnya, hasilnya cukup mengecewakan dengan bintang nol.
Dikutip dari Globalncap.org, Kamis (21/3/2024), E-C3 sama sekali tidak mendapatkan bintang untuk perlindungan penumpang dewasa. Sementara untuk perlindungan penumpang anak-anak hanya dapat peringkat bintang satu.
Baca juga: Pemilik Citroen Lawas Bisa Servis di Bengkel Resmi
Untuk diketahui, E-C3 merupakan SUV listrik yang menjadi model global. Mobil listrik yang diproduksi di India ini juga dipasarkan di Indonesia.
Citroën E-C3 diberi peringkat bintang nol untuk perlindungan penumpang dewasa karena menunjukkan perlindungan yang buruk pada dada penumpang dan perlindungan yang lemah pada dada pengemudi.
Sistem perlindungan kepala samping tidak ada, bahkan sebagai pilihan. Selain itu, fitur Electronic Stability Control juga tidak ada dalam semua variannya.
Baca juga: Modal Citroen Bersaing Dengan Serbuan Mobil Listrik China
Perlindungan penumpang anak hanya mendapat satu bintang karena model ini tidak menawarkan sabuk pengaman tiga titik di semua posisi dan tidak menawarkan sakelar pemutus kantung udara penumpang.
Kepala penumpang anak terbentur dengan interior kendaraan dan mobil ini hanya menawarkan satu posisi yang cocok untuk kursi anak universal.
Alejandro Furas, Sekretaris Jenderal Global NCAP, mengatakan, ini adalah hasil yang mengerikan dari Stellantis. PSA pernah menjadi pemimpin dalam hal keselamatan, tetapi sekarang, sebagai bagian dari grup Stellantis, pabrikan ini tampaknya telah mengalami kemunduran.
"Kami berharap tren negatif yang tampak jelas ini segera diperbaiki secara global sebagai suatu hal yang mendesak," ujar Alejandro.
Citroen sendiri sudah mengumumkan pada awal bulan lalu akan memperkenalkan enam kantung udara sebagai standar di semua modelnya di India mulai paruh kedua tahun 2024. Selain itu, akan disematkan juga pengait kursi ISOFIX dan pengingat sabuk pengaman belakang sebagai standar. Oleh karena itu, skor ini pasti akan meningkat dalam waktu beberapa bulan lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.