Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sasis Bus Scania Makin Diminati, Para Pengusaha Sudah Tahu Hitungan

Kompas.com - 12/03/2024, 18:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan bus AKAP di Indonesia saat ini semakin maju. Berbagai PO mulai menggunakan sasis bus yang premium untuk armadanya, apalagi buat trayek yang jauh.

Selain itu, penumpang bus zaman sekarang sudah paham mana sasis bus yang premium dan biasa. Bahkan kadang berburu ingin naik bus dengan sasis tertentu karena ingin merasakan kenyamanannya.

Istiqo Projo, General Manager Truck, Bus, & Crane Sales Operation Division mengatakan, semakin marak PO yang pakai sasis premium karena para pengusaha yang sudah paham soal keuntungan yang didapatkan.

Baca juga: Tol Cipali Paling Rawan Kecelakaan Saat Arus Mudik, Ini Lokasinya

Bus AKAP baru PO Kencana buatan Karoseri Adiputro di Giicomvec 2024KOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Bus AKAP baru PO Kencana buatan Karoseri Adiputro di Giicomvec 2024

"Konsumen sudah mulai sadar kalau keuntungan muncul dari biaya operasional yang baik. Memang di depan lebih mahal (harga sasis), tapi dampaknya cuma 10 persen sampai 15 persen terhadap total keuntungan selama pemakaian," ucap Istiqo kepada Kompas.com belum lama ini.

Bicara harga, sasis bus tronton Scania yang paling baru yakni K450 sekitar Rp 2 miliar, belum sama bodinya. Tapi pemakaiannya sasis bus bisa sampai 25 tahun dan keuntungannya bisa lebih lama.

"Ini juga tidak terlepas dari semakin baiknya infrastruktur (jalan tol) yang ada di Indonesia. Misal K450, punya mesin besar, cocok buat jalan jauh. Mesin awet, biaya operasional murah, konsumsi BBM juga irit. Kalau dekat, kan enggak semenguntungkan itu," ucap Istiqo.

Baca juga: Tengok Sasis Baru Scania K450CB Euro 5 di Giicomvec 2024


Kemudian bicara keselamatan, para pemilik PO juga makin sadar. Apalagi sasis bus yang premium sekarang sudah dilengkapi dengan teknologi keselamatan yang canggih, mengurangi risiko kecelakaan.

"Lalu soal kenyamanan, penumpang sudah banyak yang sadar. Bahkan di sosial media kerap dibicarakan. Itu yang menurut saya unik di pasar bus," ucap Istiqo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com