Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Beli Mobil Bekas, Bagian Kaki-kaki Ini Wajib Dicek

Kompas.com - 25/02/2024, 09:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil bekas di pasaran ditawarkan dengan berbagai kondisi. Umumnya, unit tampak bersih dan dalam kondisi terawat namun jika diperiksa lebih teliti belum tentu seperti penampakannya.

Salah satu bagian mobil yang perlu diperhatikan adalah sektor kaki-kaki atau suspensi pasalnya unit tanpa suspensi prima bakal kehilangan kenyamanan saat dikendarai.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan mobil baru keluar dari diler umumnya memiliki kenyamanan maksimal karena kondisi suspensi masih prima.

Baca juga: Cara dan Syarat Mengajukan Pembiayaan Mobil Bekas di BRI Finance

Deretan mobil bekas di Flagship Showroom CarolineDok. Caroline Deretan mobil bekas di Flagship Showroom Caroline

“Seiring pemakaian, suspensi pada mobil akan mengalami penurunan performa seperti mobil limbung, muncul bunyi kasar saat mobil melaju di jalan tidak rata, atau kemudi tidak stabil dan sejenisnya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (24/2/2024).

Kondisi tersebut berpotensi terjadi pada mobil bekas, karena menurut Hardi tidak semua pengguna mobil melakukan perawatan dengan baik guna menjaga performa suspensi.

Maka dari itu, Hardi menyarankan dalam membeli mobil bekas perlu mengajak tenaga ahli yang memahami mobil untuk memeriksa kondisi unit terkait.

Baca juga: Ciri Mobil Bekas Kondisi Baik meski Kilometernya Gondrong

Layanan inspeksi mobil bekas Dok. Inspector Mobil Layanan inspeksi mobil bekas

“Secara visual sih bisa saja diperiksa beberapa komponen kaki-kaki yang rawan rusak pada mobil bekas, yakni ban, dudukan peredam kejut, bumper bound, bushing member, bushing lower arm, dan engine mounting,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan pemeriksaan bisa menggunakan alat bantu kamera ponsel untuk dilakukan perekaman gambar pada area-area kolong mobil.

“Nyalakan lampu flash dan rekam, bushing-bushing yang pecah akan terlihat dalam rekaman, sehingga akan ketahuan mana mobil bekas dengan kaki-kaki terawat dan tidak,” ucap Hardi.

Baca juga: Mobil Bekas Usia 10 Tahun Odometer Baru 40.000 Km, Apakah Normal?

Deretan mobil bekas di area Gading Serpong, Tangerang. Penjual mengklaim minat konsumen meningkatKompas.com/Daafa Alhaqqy Deretan mobil bekas di area Gading Serpong, Tangerang. Penjual mengklaim minat konsumen meningkat

Selain menggunakan metode pemeriksaan secara visual, Hardi juga menyarankan untuk melakukan test drive unit bekas untuk mendengarkan apakah ada bunyi-bunyi tidak wajar saat mobil melaju.

“Sekalian tes performa mesin, tidak ada salahnya membawa mobil bekas ke area jalan tidak rata agar performa suspensi terdeteksi,” ucap Hardi.

Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan perbaikan kaki-kaki mobil atau suspensi yang berhubungan dengan bunyi memang membutuhkan objektivitas yang tinggi saat menganalisis kerusakan.

Baca juga: Ciri Odometer pada Mobil Bekas Pernah Dimundurkan


Komponen suspensi mobil bukan hanya soal satu dua komponen, tapi ada banyak rangkaian komponen. Mereka kerja sama untuk dapat menciptakan kenyamanan. Sehingga, penyebab bunyinya juga banyak bila ada yang rusak.

“Penyebab bunyi bisa dari bushing-bushing pecah, ball joint oblak, peredam kejut lemah dan rack steer aus juga bisa, tapi untuk menentukan perbaikan apa yang diperlukan harus melalui prosedur yang benar,” ucap Hasan kepada Kompas.com, belum lama ini.

Nah, rupanya ada banyak komponen kaki-kaki mobil yang perlu diperiksa saat membeli mobil bekas baik menggunakan metode pemeriksaan secara visual atau test drive.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com