SLEMAN, KOMPAS.com - Mobil bekas di pasaran ditawarkan dengan berbagai kondisi sehingga berpengaruh pada banderolnya.
Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen biasanya terkait jarak tempuh kendaraan atau angka odometer. Bila angka odometer tinggi atau kilometernya gondrong maka mobil dianggap sudah lelah karena pemakaian.
Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar karena selama mobil bekas tersebut dirawat dengan baik maka performanya tetap saja akan prima meski tidak seperti kondisi baru. Nah, berikut cirinya!
Baca juga: Mobil Bekas Usia 10 Tahun Odometer Baru 40.000 Km, Apakah Normal?
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, ada beberapa sektor yang perlu diperiksa pada saat membeli mobil bekas dengan jarak tempuh sudah tinggi.
“Seiring pemakaian, ada bagian mobil yang akan mengalami penurunan performa jika tidak dirawat dengan baik, maka dari itu saat membeli mobil bekas dengan jarak tempuh sudah tinggi perlu diperhatikan pada bagian ini,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (20/2/2024).
Hardi mengatakan, semakin sering mobil digunakan maka sebagian komponen mesin bisa saja mengalami lelah atau sampai pada batas masa pakainya, khusus komponen yang terbuat dari bahan karet.
Baca juga: Ciri Odometer pada Mobil Bekas Pernah Dimundurkan
“Terutama bagian seal dan sealant, keduanya terbuat dari bahan yang bila terkena panas bisa mengeras, atau hilang sifat elastisitasnya, sealant merupakan lem atau perekat antarbagian dinding mesin,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, sealant bisa merekatkan cover timing chain, panci oli, dan rocker cover pada blok mesin. Selain perekat, sealant juga menahan oli agar tidak rembes atau keluar dari ruangannya.
“Seiring pemakaian sealant ini akan getas, sehingga ketika mendapatkan getaran dari mesin saat bekerja bisa membuatnya retak atau sedikit mengelupas, oli bisa mengalir keluar secara perlahan,” ucap Hardi.
Baca juga: Beli Mobil Bekas Jangan Terpaku Odometer, Bisa Dimanipulasi
Selain sealant, Hardi juga menyinggung soal seal pada bagian mesin atau seal crankshaft. Komponen ini terbuat dari bahan karet dengan tulang besi sebagai pembentuk kerangkanya.
“Ada dua, seal crankshaft depan menempel pada cover timing dan belakang di balik flywheel, keduanya bisa getas sehingga menyebabkan oli mesin mengalir,” ucap Hardi.
Saat memeriksa mobil bekas, Hardi mengatakan, bagian mesin perlu dipastikan kering dari basahan oli.
Baca juga: Alasan Mobil Bekas Banjir Harganya Hancur
“Jika mobil bekas dengan jarak tempuh tinggi, biasanya bagian tersebut sudah membutuhkan penyegaran, selama seal sudah pernah diganti dan sealant sudah diperbarui maka unit bisa dipertimbangkan,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, engine mounting juga perlu dipastikan sudah diperbarui. Jika tidak maka suara atau getaran mesin bisa merambat masuk ke dalam kabin dan mengurangi kenyamanan.
Hardi juga mengatakan perlu memeriksa bagian lain seperti bodi, kondisi kaki-kaki, dan AC. Jika performanya baik dan ada perawatan yang dilakukan maka mobil patut diperhitungkan untuk dibeli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.