Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Bekas Usia 10 Tahun Odometer Baru 40.000 Km, Apakah Normal?

Kompas.com - 18/02/2024, 11:22 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Mobil bekas di pasaran ditawarkan dengan berbagai kondisi. Salah satunya dengan angka odometer rendah, menandakan unit jarang dipakai.

Terkadang ada mobil bekas dengan usia 10 tahunan tapi jarak tempuhnya hanya 40.000 Km, angka tersebut tertera pada odometer pada layar informasi.

Artinya, mobil tersebut pemakaian tiap tahunnya hanya sekitar 4.000 Km, dengan kata lain tiap bulan pemakaian rata-ratanya kurang dari 350 Km. Lantas, apakah hal tersebut wajar?

Baca juga: Ciri Odometer pada Mobil Bekas Pernah Dimundurkan

MID AVG di cluster instrument Wuling Alvez yang mencatat 8,6 km per literKOMPAS.com/Gilang MID AVG di cluster instrument Wuling Alvez yang mencatat 8,6 km per liter

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan kondisi tersebut bisa terjadi bila memang mobil jarang digunakan, atau pemakaian harian hanya untuk jarak pendek.

“Mobil-mobil yang digunakan seminggu sekali, itu pun hanya untuk belanja di lingkungan sekitar misal, itu mungkin saja terjadi sehingga dalam 10 tahun jarak tempuhnya hanya 40.000 Km,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Namun, Hardi mengingatkan bahwa odometer pada mobil bisa dimanipulasi sehingga anggapan mobil dengan jarak tempuh rendah artinya jarang digunakan tidaklah tepat.

Baca juga: Beli Mobil Bekas Jangan Terpaku Odometer, Bisa Dimanipulasi

Deretan mobil bekas di area Gading Serpong, Tangerang. Penjual mengklaim minat konsumen meningkatKompas.com/Daafa Alhaqqy Deretan mobil bekas di area Gading Serpong, Tangerang. Penjual mengklaim minat konsumen meningkat

“Bukan menjadi rahasia lagi saya kira, maka dari itu penting melakukan pemeriksaan secara mendetail saat hendak membeli mobil bekas, ada loh angka odometer rendah tapi kondisi unit mengkhawatirkan,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan kebanyakan orang berlogika bahwa angka pada odometer bisa mencerminkan kondisi unit. Sehingga, anggapan tersebut harus dibuktikan saat melakukan pemeriksaan unit.

“Pastikan kondisi mesin bersih dan kering dari rembesan atau kebocoran oli, jika odometer masih rendah, katakanlah 40.000 Km seharusnya mesinnya tidak berkeringat atau basah oli,” ucap Hardi.

Baca juga: Alasan Mobil Bekas Banjir Harganya Hancur

Kebocoran oli mesin pada bagian seal poros engkol belakang dilihat dari sambungan mesin dan transmisi.Kompas.com/Erwin Setiawan Kebocoran oli mesin pada bagian seal poros engkol belakang dilihat dari sambungan mesin dan transmisi.

Hardi mengatakan pemeriksaan bisa dilakukan di area sambungan mesin dan transmisi ketika mengolong di bawah mobil.

“Area tersebut merupakan pertemuan mesin dan transmisi, di dalamnya ada seal crankshaft dan seal transmisi, jika memang jarak tempuhnya masih sedikit seharusnya seal ini masih aman,” ucap Hardi.

Selain area tersebut, Hardi juga mengatakan perlu memeriksa area mesin lainnya seperti rocker cover, cover timing dan sambungan antar komponen lainnya.

Baca juga: Mudah Saja Cara Mengetahui Mobil Bekas Pernah Kena Banjir


“Mobil yang jarang digunakan seharusnya kondisi sealant tidak rembes atau bocor, dan pastikan masih bawaan pabrik bisa dilihat dari warna sealant dan bentuknya (rapi),” ucap Hardi.

Jika mobil dengan angka odometer 40.000 Km, tapi sealant-nya sudah basah oli atau pernah di-sealant ulang maka ada kemungkinan angka jarak tempuh pernah dimundurkan. Tapi bila kondisinya masih baik ada kemungkinan memang mobil tersebut jarang digunakan menurut Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com