Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Puluhan BYD e6 dan T3 Jadi Taksi Listrik di Indonesia

Kompas.com - 02/02/2024, 13:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan taksi Blue Bird menyambut baik kedatangan BYD di Indonesia. Apalagi sejak lima tahun lalu emiten taksi milik keluarga Djokosoetono itu sudah menggunakan BYD.

Direktur Utama Blue Bird, Adrianto Djokosoetono mengatakan, Blue Bird sudah menggunakan mobil listrik sebagai unit mobil taksi sejak 2019 dengan berbagai merek dan model salah satunya yaitu BYD e6 dan BYD T3.

Baca juga: New Honda Stylo 160 Resmi Meluncur, Harga mulai Rp 27 Jutaan

Andre, panggilan akrabnya mengatakan, saat itu Blue Bird mengimpor sendiri mobil-mobil tersebut. Sebab saat itu perwakilan resmi BYD di Indonesia belum terbentuk.

Armada taksi Bluebird bertenaga listrik BYD e6 dan Tesla model X 75DKompas.com/Setyo Adi Armada taksi Bluebird bertenaga listrik BYD e6 dan Tesla model X 75D

"Karena waktu itu kami hanya bisa melihat dan mengimpor langsung kendaraan karena tidak ada di sini. Sedangkan seperti diketahui tahun ini banyak rencana dari investor yang berhubungan di sini ya," ujarnya yang ditemui belum lama ini.

Luther T. Panjaitan, Kepala Marketing dan Komunikasi PT BYD Motor Indonesia, mengonfirmasi bahwa Blue Bird memang mengimpor unit BYD e6 dan T3 sendiri, tapi tetap ada campur tangan BYD Indonesia.

"(Beli) dari kami tapi dalam mekanisme impornya kami buat mereka impor langsung. Karena ini berhubungan dengan PT (perusahaan) karena kami saat itu belum definit (pasti). Representatif," ujar Luther di Bandung, pekan ini.

Baca juga: Bahas Eksterior Suzuki XL7 Hybrid Alpha, Kental Aura SUV

Direktur Utama Blue Bird Adrianto DjokosoetonoKompas.com / Kiki Safitri Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono

Luther menjelaskan, saat itu pihaknya mengkalkulasi bahwa dengan mengimpor langsung maka bisa menekan administrasi lebih cepat. Luther mengatakan, Blue Bird mengimpor puluhan BYD e6 dan T3 ke Indonesia.

"Karena begini mereka kan beli untuk ditaruh pelat kuning. Nah mereka itu mode uji cobanya beda. Jadi lebih bagus mereka yang impor, mereka yang uji coba dan mereka yang langsung STNK," ujar dia.

"Sebab kami tidak gampang jual pelat kuning, ada prosesnya. Secara administrasi lebih cepat mereka," ujar Luther.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com