Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Mengemudi seperti Ini yang Bikin Kualitas Oli Mesin Cepat Turun

Kompas.com - 23/01/2024, 14:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Kualitas oli mesin pada mobil bisa berkurang seiring pemakaian, maka dari itu wajib diganti secara rutin sesuai waktu yang direkomendasikan oleh pihak pabrikan.

Namun, suatu kondisi kualitas oli mesin menurun lebih dini daripada perhitungan waktu sudah ditetapkan. Sehingga mau tidak mau penggantian oli wajib dilakukan lebih awal.

Ada beberapa gaya berkendara yang dapat membuat kualitas oli mesin jadi cepat berkurang. Lantas, kondisi seperti apa saja yang dimaksud?

Baca juga: Interval Penggantian Oli Mesin Mobil, Jangan Terpaku pada Odometer

Oli mesin bekas bertambah dan lebih encerIST Oli mesin bekas bertambah dan lebih encer

Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan bisa saja interval penggantian oli mesin pada suatu mobil lebih sering daripada biasanya.

“Misal biasanya ganti oli mesin tiap 5.000 Km, karena mobil lebih sering digunakan untuk membawa beban berat misal untuk towing, mengangkut barang-barang dan sebagainya maka kualitas olinya menjadi lebih cepat turun,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Senin (23/1/2024).

Putaran mesin tinggi membuat beban oli mesin dalam melindungi komponen lebih berat menurut Hasan. Kontaminan akan lebih cepat terkumpul karena dalam hitungan waktu singkat mesin sudah berputar lebih banyak.

Baca juga: Apakah Benar Oli Mesin yang Kental Lebih Tahan Terhadap Panas?

Cek oli mesin lewat dipstickTangkapan layar Cek oli mesin lewat dipstick

“Untuk mobil-mobil yang kerap kena macet juga bisa mempengaruhi masa pakai oli mesin, kondisi macet akan membuat mesin terus berputar meski jarak tempuhnya pendek, maka dari itu penggantian oli tidak lagi tiap 5.000 km tapi maju,” ucap Hasan.

Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, ada pengecualian untuk mobil yang dikemudikan dengan kondisi berat.

“Gaya berkendara yang suka main Rpm tinggi, atau mobil yang memuat beban berat, mesin lama hidup seperti di kemacetan membutuhkan penggantian oli mesin dan pemeriksaan komponen lainnya lebih dini, sesuai panduan yang sudah tertulis di buku pedoman kepemilikan,” ucap Bambang kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Fenomena Langka, Oli Mesin Mobil Bertambah Seiring Pemakaian


Bambang mengatakan kondisi berkendara menjadi salah satu penentu apakah interval penggantian oli mesin perlu dilakukan lebih dini atau tidak.

Jadi, pengemudi atau pemilik lah yang sebenarnya paling paham terkait kondisi mobil dan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan penggantian oli mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com