883.000 Kendaraan Akan Masuk Yogya Selama Libur Nataru

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprediksi sedikitnya akan ada 883.000 unit kendaraan yang akan memasuki kawasan terkait selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

Seiring dengan hal itu, Plh Kepala Dinas Perhubungan DIY Sumariyoto menyebut pihaknya melakukan sejumlah langkah sebagai upaya menjamin keamanan serta kenyamanan para wistawan.

Salah satunya memastikan jalanan nasional dalam kondisi bagus dan mengimbau masyarakat yang berkunjung untuk memperbarui informasi lalu lintas lewat media sosial guna mencegah kendaraan terjebak dalam kemacetan.

Baca juga: Daftar Pebalap MotoGP yang Paling Banyak Jatuh di Musim 2023

ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH Ilustrasi lalu lintas Jalan Kapten Muslihat, Bogor, Jawa Barat, yang dipenuhi Angkutan Kota (Angkot).

"Untuk antisipasi kami berharap dari pemangku kepentingan yang punya akses ke medsos bisa mem-publish apalagi sekarang di ruas jalan Kominfo kabupaten/kota sudah pasang CCTV dan bisa diakses masyarakat," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/12/2023).

"Sementara untuk jalanan nasional sudah 95 persen siap," lanjut Sumariyoto.

Ia menambahkan,manajemen lalu lintas dan pengaturan lampu Apill belum tentu optimal di lapangan jika jumlah kendaraan membludak, sehingga masyarakat bisa mengandalkan kanal-kanal informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui situasi terkini wilayah yang menjadi tujuannya.

"Kalau sudah terjebak macet manajemen rekayasa kalau hanya mengatur siklus lampu Apill ya sama saja, karena semua mulut simpang kan sama, sudah repot ga bisa juga, cara satu-satunya masyarakat yang mau berkunjung harus cari informasi," katanya.

Baca juga: Tol Solo-Yogyakarta Akan Dibuka Fungsional Saat Liburan Nataru

KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Parkir bus mulai penuh dan jalan sebelum masuk Malioboro terjadi kemacetan pada hari, Rabu (21/12/2022)

Nantinya Dinas Perhubungan DIY akan membuka posko pemantauan di wilayah Prambanan.

Sementara soal kesiapan jalur alternatif, Sumariyoto menyebut bahwa masyarakat sudah lebih memilih akses lewat Google Maps, sehingga informasi yang diperoleh lebih lengkap.

"Personel kita tidak ada penambahan, cuma ada posko di Prambanan dan petugas yang mobile. Soal penambahan kantong parkir kami belum bahas, tapi kan ada lahan yang di Bandara Adisucipto. Nah, apakah wisatawan mau terus nanti naik KRL untuk masuk kota," ujarnya.