Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Lane Hogger di Jalan Tol Kian Meresahkan

Kompas.com - 25/11/2023, 16:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus lane hogger di jalan tol Indonesia masih sering terjadi. Lane hogger di sini adalah pengemudi yang diam di lajur kanan tapi kecepatannya rendah, padahal lajur tersebut peruntukannya sebagai tempat mendahului kendaraan lain.

Bisa dilihat contoh ekstrem lane hogger pada video yang diunggah akun Dashcamindonesia. Terlihat jelas, mobil LCGC berwarna abu-abu itu pelan di lajur kanan, padahal bisa pindah ke lajur sebelah kiri yang benar-benar kosong.

Menanggapi hal tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, masyarakat itu harus paham kalau lajur paling bahaya di tol adalah lajur kanan, karena untuk kendaraan kecepatan tinggi.

Baca juga: Bahaya, Lane Hogger Bisa Menyebabkan Kecelakaan di Jalan Tol

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

"Kalau tidak sesuai atau pelan di lajur kanan, yang terjadi adalah tabrak belakang," kata Sony kepada Kompas.com, Sabtu (24/11/2023).

Jadi berada di lajur paling kanan sangat berpotensi celaka, terutama kalau pelan. Sayangnya, masih banyak pengguna tol yang tidak sampai pemahamannya terhadap hal tersebut.

"Gimana mereka mau paham kalau dari awal pembuatan SIM enggak ada edukasinya. Kita seperti harus terima kondisi itu selamanya, sampai hukum diterapkan benar-benar," ucap Sony.

Baca juga: Beli Avanza Reborn Bekas, Baiknya Pilih Matik atau Manual?


Menurut Sony, solusisatu-satunya adalah ketegasan dalam penindakan pelanggaran. Kalau dibiarkan saja, maka masalah lane hogger ini akan terus terjadi, tidak ada yang merasa jera, sudah celaka sekalipun.

"Masyarakat melihat fasilitas (tol) berdasarkan kebutuhannya tanpa memperhatikan faktor keselamatan. Otak mereka isinya, selamat itu urusan masing-masing, bukan ilmu yang harus dipelajari untuk diterapkan," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com