Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Quartararo Kembali Mengeluh, Yamaha Butuh 15 Musim buat Kejar Ducati

Kompas.com - 26/10/2023, 09:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Speedweek

JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP India dan MotoGP Indonesia 2023 digadang jadi kebangkitan tim pabrikan Yamaha di MotoGP. Pebalap andalannya yaitu Fabio Quartararo meraih podium ketiga.

Tapi performa Quartararo kembali merosot di balapan berikutnya. Di MotoGP Australia Quartararo start dari posisi ke-16 dan finis posisi ke-14. Penampilan buruk buat pebalap yang menjadi Juara Dunia MotoGP 2021.

Baca juga: Daihatsu Siap Pamerkan 11 Mobil di Japan Mobility Show 2023

Quartararo pun kembali mengeluh mengenai kondisi motornya. Menurutnya Yamaha sangat tertinggal oleh Ducati. Saat ini semua pebalap Ducati mulai dari tim pabrikan dan tim satelit sangat kompetitif.

Fabio Quartararo pebalap MotoGP dari tim Yamaha Monster saat tiba di Bandara Lombok, Selasa (10/10/2023).KOMPAS.COM/IDHAM KHALID Fabio Quartararo pebalap MotoGP dari tim Yamaha Monster saat tiba di Bandara Lombok, Selasa (10/10/2023).

"Kami memerlukan 15 musim dingin untuk menjadi seperti mereka (Ducati). Namun seperti yang saya katakan, itu bukanlah tujuan (untuk tahun depan). Tujuannya adalah untuk menjadi lebih dekat," ujarnya dilansir dari Speedweek, Rabu (25/10/2023).

"Setiap tahun kami mungkin membuat satu langkah di satu area, tapi kehilangan dua langkah di area lain. Sasis kami dulunya ajaib. Anda bisa melakukan apa pun yang Anda inginkan dengan motornya. Motornya lambat, tapi saat belok sangat bagus," katanya.

Namun saat ini semua berubah, Quartararo mengatakan, selain lambat motor Yamaha YZR-M1 juga sudah tidak kencang saat melibas belokan.

“Sekarang motornya lambat, tapi perilaku berbeloknya juga buruk. Mesinnya lebih cepat, tapi yang lain juga memperbaiki mesinnya. Jadi perbedaannya tetap sama. Tapi mereka juga meningkatkan sasis dan aerodinamisnya,” katanya.

Baca juga: Panas Ekstrem, Pentingnya Perhatikan Tekanan Udara Pada Ban Mobil

Aksi pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, pada sesi free practice MotoGP Mandalika 2023, Oktober 2023. Terkini, Bagnaia menjadi pemenang balapan utama MotoGP Mandalika 2023 di Sirkuit Mandalika, Minggu (15/10/2023). Artikel ini berisi klasemen MotoGP 2023. (Photo by Sonny TUMBELAKA / AFP)AFP/SONNY TUMBELAKA Aksi pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, pada sesi free practice MotoGP Mandalika 2023, Oktober 2023. Terkini, Bagnaia menjadi pemenang balapan utama MotoGP Mandalika 2023 di Sirkuit Mandalika, Minggu (15/10/2023). Artikel ini berisi klasemen MotoGP 2023. (Photo by Sonny TUMBELAKA / AFP)

Quartararo bahkan pesimis jika kondisinya sama dia tetap tidak akan bisa berjuang merebut gelar Juara Dunia 2024 mendatang.

"Bagi saya, tujuannya adalah memperkecil kesenjangan karena setiap tahunnya semakin besar. Kita harus memperkecil kesenjangan. Itu tujuan utamanya," ujar Quartararo.

"Tentu saja saya selalu ingin berjuang untuk Piala Dunia, tapi jika Anda realistis, kita tidak akan bisa melakukannya tahun depan," kata pebalap asal Perancis tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau