Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Pelatihan Sopir Bus Sebelum Bawa Sasis Bus Tronton

Kompas.com - 23/10/2023, 16:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Sasis bus tronton kini seakan menjadi tren di dunia bus Tanah Air. Bahkan, beberapa perusahaan otobus (PO) gencar bersaing meluncurkan bus dengan sasis tronton untuk unit terbaru. 

Sasis bus tronton sendiri indentik dengan tiga as roda atau triple axle. Biasanya sasis ini digunakan untuk menopang bus tingkat atau double decker. 

Berdasarkan kabar yang beredar, ban selip biasanya menjadi kondisi yang rawan menimpa sasis bus tronton. Ban selip adalah kondisi ketika ban kehilangan traksi atau daya cengkeramnya pada permukaan jalan.

Dampaknya, pengemudi akan kehilangan kendali atas bus yang sedang dikendarai. Lalu apakah lebih sulit mengendarai bus dengan sasis tronton?

Baca juga: Toyota Akan Pamerkan Konsep Setir Masa Depan

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, seharunya bila sopir sudah bisa mengendarai bus biasa, mengendarai bus tronton tidak akan sulit. 

"Masing-masing pengemudi ada kompetensinya, maka dari itu SIM dibedakan dari A sampai B2. Kalau ditanya susah atau tidak saat mengendarai sasis bus tronton? Harusnya tidak susah ketika sudah punya SIM B2," kata Sony kepada Kompas.com, Senin (23/10/2023). 

Bus baru PO EPA Star pakai sasis trontonInstagram @hisyam_2542 Bus baru PO EPA Star pakai sasis tronton

Baca juga: Daftar 28 Akses Gerbang Tol yang Kena Ganjil Genap Jakarta

Akan tetapi, Sony menyanyangkan bila di Indonesia sendiri SIM hanya sebatas punya saja. Namun belum tentu kompeten. Banyak sopir bus yang terbangun dari pengalaman tapi tidak dibekali dasar edukasi yang benar.

Maka dari itu, begitu sopir menggunakan sasis bus tronton akan bingung melakukan teknik yang tepat, sehingga kondisi ban selip rawan terjadi. 

"Harus ada edukasi yang diberikan dari provider safety dan APM. Dari PO juga bisa, tapi hanya sebatas mengingatkan setiap hari atau setiap minggu," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau