SLEMAN, KOMPAS.com - Flushing merupakan salah satu metode perawatan transmisi matik dengan mengganti oli melalui pembilasan.
Dengan demikian, diharapkan setelah oli diganti kualitasnya benar-benar baik. Katakanlah bila kapasitas oli transmisi 4 liter, maka oli yang dibutuhkan dalam sekali flushing bisa lebih dari itu.
Intinya, semakin banyak oli yang digunakan, maka pembilasan yang dilakukan akan semakin baik.
Sedangkan celaning body valve adalah metode perawatan transmisi matik lainnya dengan melakukan pembongkaran. Harapannya, kotoran bisa terangkat lebih efektif.
Baca juga: Apa Perlu Transmisi Matik Overhaul Body Valve Rutin?
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, kedua metode perawatan transmisi matik di atas sama-sama efektif, namun harus disesuaikan dengan kondisi kualitas oli yang bersangkutan.
“Flushing bisa menjadi pilihan konsumen dalam merawat transmisi matik secara rutin, termasuk pada bagian periodical maintenance service, selama penggantian oli matik belum telat maka sudah cukup flushing saja,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (21/10/2023).
Pria yang mendirikan bengkel Spesialis Nissan & Datsun di Mlati, Sleman, Yogyakarta ini mengatakan, flushing menerapkan metode yang cukup bisa diandalkan karena oli tidak hanya diganti tapi juga membuatnya bersirkulasi.
Baca juga: Mengenal Body Control Valve pada Transmisi Matik
Dengan cara tersebut, diharapkan pelumas yang terbuang bukan hanya yang ada pada tangki oli saja, tapi juga pada saluran-saluran sistem transmisi ikut terbuang berikut kotorannya.
“Ada metode memindah-mindahkan tuas matik ke posisi D, N, R, L dan seterusnya selama proses flushing, harapannya semua oli yang ada di labirin di dalam body control valve (BCV) ikut tergantikan dengan yang baru,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, sementara pembersihan BCV memang membutuhkan biaya lebih besar karena di dalamnya ada usaha yang lebih besar seperti pembongkaran, pembersihan, pemeriksaan setiap komponen dan perakitan kembali.
Baca juga: Tanda Transmisi pada Mobil Matik Minta Perawatan
“Apabila oli sudah mulai muncul gejala tidak normal, seperti ada bau gosong, tekstur oli sudah pekat atau ditemukan partikel rontokan dan mulai muncul gejala lain seperti hentakan saat perpindahan percepatan maka lebih efektif pembersihan BCV,” ucap Hardi.
Sebagai tambahan informasi, Hardi mengatakan, terdapat selisih biaya cukup banyak antara flushing dan pembersihan BCV. Maka dari itu pilihan jenis perawatan transmisi matik perlu disesuaikan dengan kebutuhan.
“Estimasi jasa pembersihan BCV mulai Rp 750.000 sampai Rp 950.000 belum termasuk olinya sekitar 6 sampai 7 liter, jika asumsinya menggunakan jenis oli dengan harga Rp 100.000 per liter maka biaya totalnya Rp 1,3 jutaan sampai Rp 1,6 jutaan,” ucap Hardi.
Baca juga: Estimasi Biaya Perawatan Transmisi Matik mulai Rp 750.000
Sementara estimasi biaya flushing oli matik standar menggunakan oli 8 liter mulai Rp 900.000 untuk jenis AT, sementara jenis CVT Rp 1,6 jutaan.
Jadi, mana yang lebih efektif menurut Hardi, konsumen perlu memperhitungkan biaya serta kebutuhan mobil, jika kualitas oli bekasnya masih wajar dan tidak ada gejala kerusakan matik maka flushing saja sudah cukup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.