TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan RI (Wamendag) Jerry Sambuaga meyakini bahwa pencapaian kinerja ekspor kendaraan bermotor roda empat atau lebih buatan Indonesia (completely built-up/CBU) bisa mencapai 500.000 unit hingga akhir tahun ini.
Meskipun memang diakui, saat ini terdapat beberapa tantangan seperti kondisi ekonomi di global yang sedang mengalami perlambatan. Salah satunya, dikarenakan perang Ukraina dan Russia, serta rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed hingga 5,50 persen.
"Saya sih cukup yakin, ya. Sekarang kan sudah di 379.000 unit hingga September 2023, sementara kita masih punya waktu sampai satu tahun penuh nanti. Jadi saya yakin dapat mencapai target, bahkan bisa lebih," katanya saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Rabu (18/10/2023).
Baca juga: Mobil dan Motor Modifikasi Diharuskan Punya Sertifikat
Sebagai upaya mengejar sisa 120.000 unit ini, Jerry berharap seluruh perusahaan otomotif bisa memanfaatkan beragam perjanjian dagang yang sudah disahkan.
Tercatat, saat ini sudah ada 37 perjanjian dagang yang dilakukan Indonesia terhadap lima benua di seluruh dunia, baik Asia, Australia, sampai Amerika Selatan.
"Bahkan nanti kita tambah lagi di pasar non-tradisional. Oleh karena itu dengan total 37 perjanjian perdagangan kita punya salah satu benefitnya adalah tarif bea masuk 0," ucap Jerry.
"Di Australia itu, hampir 7.000 produk. Di negara-negara EFTA (Indonesia-European Free Trade Agreement) hampir 8.000 produk, dan masih banyak lainnya. Oleh karena itu harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha termasuk otomotif," tambah dia.
"Kalau otomotif, sangat terbantu dengan tarif bea masuk ke luar negeri nol persen, itu kan efisiensi cost-nya bisa lebih dari 20 persen. Jadi intinya, utilisasi perjanjian dagang cukup (untuk mencapai target ekspor otomotif tahun ini)," kata Jerry lagi.
Baca juga: Mengemudi Sambil Memangku Anak Bukan Wujud Kasih Sayang
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimis bahwa kinerja ekspor mobil buatan Indonesia pada tahun ini bisa tembus 500.000 unit. Jumlah ini naik 5,7 persen dari satu tahun sebelumnya, yakni 473.000 unit.
Sementara hingga kuartal III/2023 atau Januari-September 2023, tercatat torehan ekspor mobil dari Indonesia sudah mencapai 379.498 unit. Artinya, ada selisih sekitar 120.000 unit lagi untuk mengejar target dalam tiga bulan tersisa.
"Kita cukup optimistis penjualan nasional bisa tembus 1,05 juta unit di tahun ini. Tapi perlu juga menjadi catatan menarik kita juga punya target untuk ekspor, mudah-mudahan bisa mencapai 500.000 unit CBU," kata Sekertaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.