Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Truk di Bawen, Ini Risiko Lampu Merah di Jalan Menurun

Kompas.com - 24/09/2023, 14:01 WIB
Selma Aulia,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan maut di exit Tol Bawen Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/9/2023) sekitar pukul 18:10 WIB.

Kecelakaan ini berawal dari truk tronton tidak bisa berhenti diduga karena rem blong, dan akhirnya menabrak beberapa kendaraan yang berhenti di lampu merah.

Untuk diketahui, kondisi jalanan exit Tol Bawen memiliki turunan yang panjang yang berujung di lampu merah pertigaan. Selain kecelakaan ini, juga sudah terjadi beberapa kasus serupa di area tersebut.

Namun, sebenarnya apakah penting adanya lampu merah di jalanan menurun, seperti jalan exit Tol Bawen ini?

Baca juga: Banyak Kasus Anak Kecil Bawa Motor, Orang Tua Harus Tanggung Jawab

Exit tol Bawen memiliki jalan menurun cukup panjang yang berujung di lampu merah pertigaan.Tangkapan layar Exit tol Bawen memiliki jalan menurun cukup panjang yang berujung di lampu merah pertigaan.

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Achmad Wildan mengatakan, rata-rata lampu lalu lintas yang dipasang di persimpangan jalan menurun perlu ditiadakan.

“Rata-rata jalan menurun panjang itu tidak boleh digunakan lampu rambu lalu lintas, seperti di simpang Salib Putih Salatiga dan sebagainya, itu saya larang karena ada risiko kendaraan kesusahan mengerem di turunan panjang, jadi risiko blongnya besar,” ungkap Wilda kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Wildan mengatakan pernah berhasil merekayasa lalu lintas di simpang Salib Putih Salatiga. Perlu diketahui, di sana terdapat jalan menurun panjang dari arah Kopeng, lalu bertemu dengan persimpangan yang ada lampu merahnya.

Baca juga: Ini Penyebab Banyak Truk Rem Blong hingga Terjadi Kecelakaan Fatal

Petugas mengevakuasi truk yang mengalami kecelakaan di exit tol Bawen.KOMPAS.com/Dian Ade Permana Petugas mengevakuasi truk yang mengalami kecelakaan di exit tol Bawen.

“Akhirnya saya desain lai dia (perempatan Salib Putih) dengan tidak menggunakan lampu lalu lintas, tapi di kaki-kakinya dibuat semacam Bundaran Semanggi, jadi tetap bisa langsung jalan, enggak akan ada yang bersebrangan tapi memutar dulu,” ungkap Wildan

Selain itu, Wildan juga menjelaskan cara ini dinamakan menyederhanakan konflik lalu lintas, dari yang sebelumnya menghilangkan konflik dengan lampu merah. Berhubung kondisi jalan yang menurun itu lah, perlu langkah khusus walau terkesan lebih sederhana.

Baca juga: Cara Aman Berhenti di Lampu Merah, Biar Tidak Tertabrak dari Belakang

Wildan juga pernah mengatakan, kondisi jalan yang halus dan lebar menjadi semacam buah simalakama karena semakin bagus kondisi jalan, maka tingkat kecelakaan semakin tinggi.

“Pahami prosedur melewati jalan menurun, pakai gigi rendah sebelum memasuki kawasan menurun, ketika itu diterapkan maka kecelakaan akan lebih bisa terhindari,” tambah Wildan.

Sebagai informasi, dengan mengandalkan gigi rendah dan fitur semacam exhaust brake maka kerja kampas rem akan lebih ringan sehingga rem tidak akan cepat mengalami panas. Mengingat truk dan bus memiliki beban yang lebih berat dari mobil biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com