DEPOK, KOMPAS.com - Planet Ban saat ini menjadi bengkel dengan berbagai layanan, bukan cuma jualan ban saja. Paling terakhir ditambah adalah adanya servis dengan tagline #rasamesinbaru yang mengklaim bisa mengembalikan performa motor.
Tapi sebenarnya, perjalanan Planet Ban dari awal muncul sampai sekarang bisa dibilang tidak sebentar. Semuanya bermula pada 2011, di mana Planet Ban fokus jualan ban motor dengan segala atributnya.
"Sejarahnya sejak 2011, Planet Ban itu secara bisnis model toko ban dengan segala keunikannya," kata Chief Operation Officer Planet Ban Deden Hendra Shakti kepada Kompas.com, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Bagnaia Sebut Aturan Tekanan Ban Bikin Balapan Tidak Aman
Kalau diingat, awal-awal kemunculan Planet Ban, selain jualan ban juga ada cairan anti-bocor sampai kampas rem. Baru setelah itu, muncul jualan lain, seperti oli, bahkan jasa servis motor.
"Kami meliat konsumen ada kebutuhan. Kami sangat peduli dengan konsumen, yang dibutuhkan secara tahapan seperti apa, maka kami coba melakukan berbagai cara untuk memberikan pelayanan terbaik," kata Deden.
Semua layanan yang ditambah ke Planet Ban bisa dibilang punya proses yang panjang. Penyediaan oli, lalu jasa servis sampai spare part melewati pengembangan dan harus yakin dahulu, sesuai kebutuhan atau tidak.
Baca juga: Tips Agar Tidak Lupa Bawa SIM dan STNK Saat Berkendara
"2011 awal Planet Ban, sampai medio 2014. 2014 kami ada oli, lanjut awal 2019 kami mulai masuk ke yang namanya servis," kata Deden.
Ketika sudah ada servis, maka ada kebutuhan lain dari konsumen, makanya sekarang tersedia spare part. Misal sepertifilter udara, aki, busi, dan sebagainya, makin lengkap saja.
"Bertahap akan kami provide terus. Kami punya master plan, tapi bertahap, hari ini konteksnya ke polusi udara. Ke depan akan ada beberapa hal lagi, yang kami sempurnakan dan tambah," kata Deden.
Pada akhirnya, Deden berharap Planet Ban bisa jadi one stop service yang lengkap buat kendaraan roda dua. Bahkan di masa elektrifikasi, tengah disiapkan berbagai produk yang setidaknya dibutuhkan konsumen nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.