JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa bilang sepeda motor 2-tak jadul tidak bisa lolos uji emisi. Dedy Limanto membuktikan bahwa dengan perawatan rutin motor Yamaha RX-King 2005 miliknya bisa lolos uji emisi.
Sesuai peraturan Pergub DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2008 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan, motor 2-tak produksi di bawah tahun 2010, memiliki CO di bawah 4,5 persen dan HC 12.000 ppm.
Baca juga: Soal Toyota Transmover Baru, Blue Bird Belum Buka Suara
Hasilnya setelah dilakukan uji emisi di bengkel resmi Honda, di AHASS Pasar Baru, Jakarta Pusat, (29/8/2023), motor Dedy memiliki kadar CO (karbon monoksida) 3,49 persen dan HC (hidrokarbon) 7.680 ppm.
"Begitu sudah jadi ada report dari mesin model struk, dan diinput buat cetak sertifikat dan lulus. Makanya semua tergantung perawatan, jadi motor saya terawat," kata Dedy kepada Kompas.com, Jumat (1/9/2023).
Dedy mengungkapkan, bagaimana motor 2-tak berumur 17 tahun itu bisa lolos uji emisi. Ternyata kuncinya cuma rajin servis berkala dan mempertahankan mesin standar alias tidak dioprek-oprek.
Baca juga: Tertangkap Kamera, Toyota Transmover Baru Sudah Penggerak Depan
"Perawatan jujur motor saya tidak pernah dioprek-oprek atau 'dimacem-macemin' seperti porting polish supaya kencang buat drag itu tidak. Jadi saya hanya sekadar servis rutin, setiap 3.000 km saya mesti servis," kata Dedy.
"Servisnya yaitu buka head, bersihkan head dan karburator, ganti oli. Sudah sebatas itu saja, tapi rutin. Ganti busi setiap dua kali servis jadi tiap 6.000 km, busi standar Yamaha, NGK beli juga di Yamaha," kata dia.
"Main dan pilot jet diseting ulang tergantung kebutuhan oversize, karena punya saya sudah besar oversize 175 kalau pakai pilot dan main jet standar oversize 0 tidak kuat, tidak ada tarikannya," kata Dedy.
Dedy mengatakan, oli samping motornya masih terpisah alias standar pabrik. Kemudian dia mengakui memakai aditif yang dicampur ke tangki bensin langsung.
"Kalau merek (oli samping) saya memang pakai Motul 5-10w 2-tak. Kemudian di tangki bensin ditambahkan aditif biar baunya lebih racing (wangi) pakai Rotary R30. Saya baru pakai enam botol," katanya.
Baca juga: Soal Toyota Transmover Baru, Blue Bird Belum Buka Suara
"Satu botol Rotary R30 itu buat full tank dari tangki dari kosong. Perbandingannya 1 botol untuk 10 liter. Tangki RX-King 9,5 liter plus res jadi 10 liter. Oli samping terpisah, standar. Disetel standar tidak dibuat boros," katanya
"Oli samping saya sengaja dibuat terpisah karena kalau dicampur lagi (ke tangki) saya tidak berani karena sudah pakai Rotary," ungkap Dedy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.