Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Quartararo Protes, Sebut Motornya Sama dengan Punya Lorenzo

Kompas.com - 27/08/2023, 09:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Motorsport

JAKARTA, KOMPAS.com - Fabio Quartararo sangat kecewa dengan performanya di musim ini. Setelah tengah musim pebalap Monster Energy Yamaha itu hanya bertengger di urutan ke-12 klasemen pebalap.

Padahal Quartararo ialah Juara Dunia MotoGP 2021. Penurunan ini tak lepas dari performa motor Yamaha YZR-M1 yang stagnan sedangkan para rival asal Eropa terus berinovasi dalam pengembangan motor.

Baca juga: Belum Ada Harga, Chery Omoda 5 EV Terima 100 SPK

“Saya pikir Ducati, KTM, dan Aprilia mengambil risiko lebih besar dibandingkan pabrikan Jepang. Perbedaan antara (motor) KTM, Ducati, dan Aprilia lima tahun lalu, dibandingkan dengan yang sekarang, sangat brutal. (Sedangkan) motor kami sama,” kata Quartararo mengutip Motorsport.com, Minggu (27/8/2023).

Fabio Quartararo menangis usai gagal raih juara dunia MotoGP 2022motogp.com Fabio Quartararo menangis usai gagal raih juara dunia MotoGP 2022

Pebalap asal Perancis tersebut kemudian membandingkan motor YZR-M1 2021, yang mengantarkannya juara dunia dengan motor milik Jorge Lorenzo tahun 2015 yang juga membawa X-Fuera meraih gelar terakhirnya.

Hasilnya kata Quartararo pada dasarnya tidak ada perbedaan berarti antara motornya dengan motor Lorenzo. Padahal jarak antara kedua motor itu terpaut enam tahun.

“Beberapa hari yang lalu saya melihat motor juara dunia 2021 saya, dan di sebelahnya ada motor Lorenzo, dari tahun 2015. Praktisnya sama, hampir tidak ada perubahan. Itu sangat jarang terjadi setelah enam tahun,” kata Quartararo.

Pebalap asal Nice, Perancis tersebut mengatakan, Yamaha stagnan karena orang Jepang lebih konservatif berbeda dengan pabrikan asal Eropa yang berani ambil risiko.

Baca juga: Mengenal Silikat, Bercak Kuning dari Hasil Pengelasan

Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Setelah Valentino Rossi pensiun, nonton MotoGP dinilai kurang seruMotoGP via cycleworld.com Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Setelah Valentino Rossi pensiun, nonton MotoGP dinilai kurang seru

“Saya tidak punya pengalaman sebanyak yang dimiliki pebalap lain, tapi kejuaraan dunia (MotoGP) telah berubah dari putih menjadi hitam dalam empat tahun saya berada di sini,” kata Quartararo.

“Pada tahun 2019, ketika saya debut, untuk permulaan saya hanya perlu mengaktifkan kontrol start. Sekarang Anda harus melakukan seribu manuver, rem untuk mengaktifkan ketinggian, perangkat depan dan belakang, lihat semua kontrol dan sebagainya," katanya.

"Evolusi yang memiliki fakta, motornya brutal, tetapi merek lain mengambil risiko lebih besar daripada kami," ujar Quartararo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau