Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap Kendaraan Jadi Penyebab Utama Polusi Udara, Ini Tanggapan Suzuki

Kompas.com - 21/08/2023, 06:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polusi udara di Jakarta akhir-akhir ini ramai diperbincangkan, karena kualitas di kota Jakarta dan sekitarnya yang memburuk. Bahkan pada wilayah tertentu sampai menyebabkan infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Berdasarkan data dari laman IQAir, Jakarta dinobatkan sebagai kota nomor satu paling berpolusi di dunia. Indeks kualitas udara Kota Jakarta pada pekan lalu (13/8/2023) pagi menembus angka 172, dengan polutan utama PM 2,5 serta nilai konsentrasi 96,8 mikrogram per meter kubik.

Baca juga: 17 Agustus Jadi Pengunjung Terbanyak di GIIAS 2023

Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, penyebab utama polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangeran, dan Bekasi (Jabodetabek) yakni kendaraan bermotor.

Hal tersebut didukung dengan jumlah kendaraan di Jabodetabek sebanyak 24,5 juta.

“Bahwa penyebab utama pencemaran kualitas udaranya adalah kendaraan. Karena dalam catatan kita per 2022 itu ada 24,5 juta kendaraan bermotor dan 19,2 juta lebih itu sepeda motor,” ucap Siti, dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/8/2023).

Suzuki Ertiga HybridSIS Suzuki Ertiga Hybrid

Menanggapi hal ini, Department Head Strategic Planning PT SIS Joshi Prasetya mengatakan, polusi dari kendaraan bermotor adalah hal yang tidak bisa dihindari. Mengingat fungsinya yang saat ini begitu penting yakni sebagai alat transportasi.

Suzuki itu alat transportasi kan biar bagaimanapun kita tidak bisa menghindari transportasi. Namun, bagaimana kita bisa mengendalikan dampak negatif dari transportasi tersebut. Caranya lewat penggunaan teknologi yang pas dan bisa dipakai dimanfaatkan oleh orang banyak,” ucap Joshi, saat ditemui di Tangerang, Sabtu (19/8/2023).

Joshi melanjutkan, penggunaan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan memang bisa menjadi solusi, selama harga jual yang ditawarkan oleh produsen otomotif sudah bisa dijangkau oleh masyarakat.

“Kita lebih fokus untuk melakukan recovery secepat mungkin. Tapi itu semua tergantung dari lingkungannya. Kalo memang BEV itu sudah bisa jadi harga terjangkau dan dijadikan alat transportasi dan masuk ke dalam kendaraan kebutuhan bukan kendaraan keinginan, kenapa tidak,” kata Joshi.

Toshihiro Suzuki, President Suzuki Motor Corporation dan Hisashi Takeuchi MD and CEO Maruti Suzuki India Doc Carscoops Toshihiro Suzuki, President Suzuki Motor Corporation dan Hisashi Takeuchi MD and CEO Maruti Suzuki India

Seperti diketahui, saat ini Suzuki memang belum memiliki lini produk kendaraan listrik murni. Produsen otomotif raksasa asal Jepang itu masih mengunggulkan produk dengan teknologi mild hybrid seperti yang sudah disematkan pada Ertiga Hybrid, XL7 Hybrid dan Grand Vitara Hybrid.

Namun, tak menutup kemungkinan Suzuki bakal meluncurkan kendaraan listrik murni, hanya saja harus disesuaikan dengan kondisi pasar di Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh Ei Mochizuki, General Manager Strategic Planning Dept. Head PT (SIS).

Baca juga: Setelah Pameran, Bus yang Ada di GIIAS Akan Dikembalikan ke Karoseri

“Suzuki juga harus mempertimbangkan meluncurkan BEV. Untuk saat ini Suzuki sudah punya teknologi BEV, sudah diresmikan di global. Namun, di Indonesia kita meluncurkan hybrid. Karena sepertinya masyarakat Indonesia khususnya konsumen Suzuki lebih pas untuk kondisi saat ini,” kata Mochizuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com