JAKARTA, KOMPAS.com – Pengendara motor wajib memperhatikan komponen rem sebelum berkendara. Tujuannya agar sistem pengereman tetap maksimal dan dapat digunakan di segala kondisi.
Untuk mengantisipasi melonjaknya biaya perbaikan, serta merembetnya kerusakan pada komponen lain, salah satu yang harus diperhatikan adalah piringan cakram.
Endro Sutarno, People & Technical Development SiTEPAT (jaringan waralaba ban, oli, dan aki motor), mengatakan, terdapat tanda untuk mengetahui apakah piringan cakram sudah aus atau belum.
Baca juga: Toyota Kijang Kapsul Lawas, Mewah Pakai Panoramic Roof
Satu di antaranya adalah permukaan piringan cakram yang sudah banyak baret, menjadi tanda bahwa lapisan disc brake sudah tergerus.
“Jika piringan sudah baret maka saat ganti kapas baru rem tetap tidak pakem. Sebab, kampas jadi bekerja dua kali lipat seperti mencengkeram ‘parutan’,” ucap Endro, kepada Kompas.com belum lama ini.
"Sebab, permukaan piringan tidak rata dan menjadi kasar. Sehingga, ketika pengereman dilakukan, asbes kampas rem tergerus lebih keras. Hal ini membuat boros penggunaan kampas,” kata dia.
Baca juga: Liburan Sekolah, Cek Daftar Harga Sewa Campervan
Adapun untuk menghemat biaya servis, piringan cakram yang mengalami baret cukup parah bisa diamplas atau dibubut supaya kembali halus.
Namun, efek lainnya ialah cara ini membuat piringan menjadi tipis, dan berpengaruh pada performa pengereman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.