JAKARTA, KOMPAS.com - Sering timbul pertanyaan mengapa para pebalap MotoGP menurunkan kaki sebelum masuk tikungan. Gaya seperti ini sudah ada sejak 2005 saat Valentino Rossi masih balapan di Yamaha.
Sampai saat ini pebalap menurunkan kaki sebelum masuk tikungan dianggap wajar dan dianggap tidak ada alasan khusus menurunkan kaki. Paling hanya untuk menyeimbangkan motor atau memblok pebalap lain.
Baca juga: FIF Salurkan Pembiayaan Motor Rp 17,8 Triliun per Mei 2023
Mark McVeigh, mantan pebalap motor yang kini menjadi pelatih di sekolah balap di motoDNA Riders Academy, mengatakan, jika dilihat secara teknis sebetulnya memang ada keuntungan pebalap menurunkan kaki.
Misalnya, kaki merupakan bagian yang berat dari anatomi tubuh manusia dengan bobot sampai 20 persen dari berat badan. Jika berat pebalap 74 kg maka kaki bisa mencapai 14 kg yang bisa digunakan untuk mengontrol motor.
McVeigh mengatakan, saat menikung badan butuh penyeimbang yang didapat dari kecepatan, gaya menikung dan gravitasi. Di momen ini pebalap menjaga keseimbangan gaya menikung dan kecepatan motor.
"Saat kami menggantung (menikung), kami secara efektif memindahkan pusat gravitasi lebih dekat ke tanah dan menuju bagian dalam sudut. Untuk kecepatan tertentu, itu memerlukan sudut yang lebih sedikit untuk mengimbangi gaya-gaya ini," kata McVeigh dilansir dari bennetts.co.uk, Rabu (7/6/2023).
"Hal ini memungkinkan motor tetap lebih vertikal dan pada bagian ban yang lebih gemuk memberi kita lebih banyak cengkeraman," kata McVeigh.
Baca juga: Motor Listrik Bersubsidi Sudah Dipesan 647 Unit
"Menurunkan kaki adalah evolusi dari teknik ini, menggerakkan pusat massa itu lebih jauh lagi, ke arah bagian dalam tikungan dan ke depan, menjaga motor lebih tegak dan memberi bobot lebih pada ban depan sehingga meningkatkan cengkeraman lagi sampai sudut miring," kata dia.
McVeigh mengatakan, menurunkan kaki saat mau masuk belokan juga membuat hambatan angin makin besar. Singkatnya motor jadi lebih lambat saat pebalap membuka kaki, yang mana hal itu bagus jika saat masuk ke tikungan terlalu kencang.
"Menjuntaikan kaki ke aliran udara berkecepatan tinggi ini menghasilkan kekuatan yang signifikan pada kaki pebalap karena berfungsi seperti parasut kecil, menciptakan momen belok dengan menarik kaki pebalap di sekitar intinya," katanya.
"Hal ini pada gilirannya mendorong tarikan pada setang luar, yang selanjutnya membantu membelokkan motor melalui counter-steering," ungkap McVeigh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.