JAKARTA, KOMPAS.com - Formula E musim 2023 menghadirkan mobil baru bernama Spark Gen3. Dibekali baterai dengan daya maksimal 600 kilowatt (kW) dan konfigurasi all wheel drive (AWD), jet listrik ini memiliki kecepatan maksimal 300 Kpj.
Besarnya kapasitas daya baterai yang ada, langkah persiapan dan pengamanan sudah disiapkan oleh ABB FIA untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.
Barry Mortimer, Formula E Paddock & Logistics Director, menjamin mobil generasi terbaru yang digunakan sangat aman. Tidak perlu ada kekhawatiran soal kerusakan fatal, seperti baterai meledak atau terbakar.
“Saya pasti mewakili semua teknisi saat mengatakan jika baterai Spark Gen3 sangat aman. Ini kompetisi kelas dunia, tentunya teknologi yang dibawa juga sangat mutakhir,” ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (2/6/2023).
Baca juga: Hindari Panas Jakarta, Pebalap Formula E Pakai Jaket Es
Dia menambahkan, kemampuan charge and discharge (masuk dan keluar) daya listrik Spark gen3 sudah diatur sedemikian rupa untuk mengakomodir intensitas balapan.
“Justru target dari semua tim adalah sebisa mungkin memaksimalkan daya listrik yang ada dan melakukan manajemen penggunaan dengan baik,” ucap dia.
Hal itu diiyakan oleh James Barclay, Kepala Tim Balap Jaguar TCS Racing. Menurutnya, balapan yang ideal adalah jika mobil melewati garis finis dengan nol persen daya yang tersisa.
Hal itu dianggap sebagai indikator efisiensi yang sesuai, dan perhitungan tim teknisi serta pebalap sudah tepat.
“Kami selalu mengupayakan finis dengan kapasitas baterai nol, tidak kekurangan dan tidak pula bersisa. Ini bukti pemanfaatan daya kami sudah sangat sesuai,” ujarnya.