Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian Mobil Listrik Berjalan Lambat, Ini Kata Gaikindo

Kompas.com - 25/05/2023, 14:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan bahwa pemberian subsidi untuk kendaraan bermotor listrik khususnya mobil listrik yang berbasis baterai merupakan langkah yang positif.

Pasalnya, hal tersebut bisa membentuk ekosistem hijau atau elektrifikasi di Indonesia. Walau diakui, perlu waktu cukup lama supaya penyerapan kendaraan listrik di pasar otomotif nasional mencapai titik optimal.

"Kalau elektrik, ini kan barang baru. Teknologi hidrogen jika disubsidi juga, belum tentu laku di Indonesia. Memang beda situasinya dengan kendaraan konvensional," kata dia, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Jangan Sampai Kena Tipu Oknum Sales Motor yang Nakal

Ilustrasi mobil listrik sedang mengisi daya di SPKLU Shell Recharge di Mal Pacific PlaceKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi mobil listrik sedang mengisi daya di SPKLU Shell Recharge di Mal Pacific Place

"Meski demikian, langkah itu sudah betul dengan pemerintah kasih subsidi dan infrastruktur juga perlu ditingkatkan. Serta, edukasi pun penting untuk masyarakat," lanjut Nangoi.

Pada kendaraan konvensional atau berbahan bakar minyak, ujar Nangoi, karena sudah populer maka perkembangannya bisa sangat pesat.

Seperti contoh pada saat pandemi Covid-19, tak membutuhkan waktu lama pasar bisa bergeliat kembali usai diberikan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) bagi model kendaraan tertentu.

Kebijakan tersebut, merupakan hasil koordinasi Gaikindo dengan pemerintah untuk memulihkan industri otomotif nasional karena terdampak Covid-19.

Baca juga: Catat, Bulan Depan Bakal Ada Razia Uji Emisi di Jakarta

Terminal Multipurpose Labuan Bajo menerima 200 mobil listrik yang akan digunakan sebgai kendaraan operasional pada KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT. DOK. Pelindo Terminal Multipurpose Labuan Bajo menerima 200 mobil listrik yang akan digunakan sebgai kendaraan operasional pada KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT.

"Insentif ini kan untuk pengurangan pajak dengan harapan penjualannya bisa naik. Kalau barang yang dikasih itu eksis di Indonesia, pasti jalan," kata Nangoi.

"Sebagai contoh di 2022 saat pandemi, kita berdiskusi dengan pemerintah. Lalu di Januari 2021 akhirnya kita telurkan yang namanya subsidi PPnBM dan yang mendapat itu kendaraan yang sudah dijual Indonesia. Terbukti, penjualannya langsung loncat," tambah dia.

Untuk itu, Nangoi menyebut bahwa pihak Gaikindo tidak tinggal diam dalam membantu mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pihaknya, akan terus berkoordinasi dengan para anggota untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau