JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diwakilkan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan Korea Institute for advancement of Technology (KIAT) sebagai perwakilan Republik Korea Selatan (Korsel), melangsungkan acara Groundbreaking Ceremony for Indonesia-Korea e-Mobility Center di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023).
Acara ini menjadi penanda dimulainya kerjasama antara Indonesia dan Korsel dalam pembangunan service center kendaraan listrik sebagai role model sekaligus sarana pelatihan bagi bengkel-bengkel kendaraan konvensional di Indonesia agar dapat beradaptasi untuk melayani kebutuhan kendaraan listrik yang dimiliki masyarakat.
Na Seung-sik, Presiden Korea Automotive Technology Institute (KATECH) mengatakan, kerjasama bilateral ini menjadi pokok utama sekaligus jawaban dari kedua negara dalam menghadapi globalisasi dan perwujudan mimpi negara nol-emisi karbon.
“Pada era global ini, Korea dan Indonesia dituntut untuk bekerja sama serta berkontribusi pada dunia dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan daya saing industri,” ucapnya.
Baca juga: Komponen Lokal Yaris Cross Hybrid Tembus 80 Persen
Dia menjelaskan, pihak KATECH akan memberikan bantuan sebesar-besarnya pada Indonesia dalam hal pengembangan teknologi kendaraan listrik, khususnya pada sektor baterai dan teknologi efisiensi.
“Selama 3 dekade terakhir, KATECH menjadi bagian dari pertumbuhan industri otomotif di Korea Selatan. Pengalaman mengembangkan teknologi dan rasa tanggung jawab yang kami miliki itu akan menjadi modal dalam membuka cakrawala baru industri E-Mobility. Salah satunya menjalankan program alih teknologi (ToT) antara kedua negara secara proaktif dan langsung,” kata Seung-sik.
Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal EBTKE mengatakan, Proyek kerja sama strategis ini sendiri sejalan dengan Perintah Presiden yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 di mana Indonesia akan terus menciptakan ekosistem EV yang lebih baik.
“Melalui kerjasama ini, kedepannya akan dilangsungkan program-program dan sarana edukasi untuk mendukung percepatan program elektrifikasi kendaraan di Indonesia,” ujarnya.
Dia menambahkan, beberapa program yang dimaksud berupa konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik, percepatan pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan stasiun pengisian baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU), serta memacu perkembangan industri baterai di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya