JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian pengendara mungkin pernah mengalami situasi tidak nyaman dan mual saat berkendara, akibat kabin berbau menyengat.
Jika ditelusuri, sebetulnya ada banyak faktor yang menjadikan kabin bau, namun seringkali, penyebab utamanya adalah karena keliru menggunakan parfum mobil.
Jika Pengguna memakai parfum mobil morah yang tidak punya kandungan penstabil, alkohol di dalamnya bisa pecah dan mengalami oksidasi. Hal inilah yang memunculkan bau tak sedap seperti apak dan kecut.
“Alkohol kalau sudah teroksidasi jadinya asetat alias cuka. Ini yang umum dijumpai di parfum-parfum mobil yang murah. Mereka enggak punya penstabil,” kata Anthony Setiadi, Direktur Utama PT Tri Chemindo Ampuh (TCA) kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Rapor Apik Isuzu MU-X dan D-Max di Awal 2023
Bagi pengendara yang tetap ingin menggunakan wewangian di kabin tapi tidak mau mengalami risiko munculnya bau kecut, Anthony menyarankan supaya memakai pewangi alami.
Ada dua jenis yang dimaksud, yakni pewangi alami yang bersifat natural dan biang.
Untuk pewangi yang bersifat natural bisa dijumpai pada bahan-bahan yang memiliki aroma dasar meyegarkan, misalnya kopi, pandan, lavender, bahkan rempah-rempah.
“Bahan-bahan natural tersebut punya kandungan bernama minyak atsiri. Mereka memang menghasilkan minyak yang berbau segar secara alamiah,” kata pria yang merupakan pakar formulasi kimia itu.
Baca juga: 4 Cara Menjaga Kabin Mobil Agar Tidak Bau Apak, Jangan Pakai Parfum
Sebagai informasi, atsiri adalah minyak alami yang biasanya dijumpai pada beberapa komponen nabati. Bahan ini sangat mudah menguap dan memiliki aroma khas.
Pengguna bisa membuat pewangi alami ringkas dengan mudah, misalnya menggunakan gelas kecil yang diisi kopi atau rempah-rempah, kemudian ditutup kain seperti kaus kaki. Aromanya terasa netral dan tidak mengganggu.
Setelah minyak atsiri, jenis pewangi kedua yang bisa dipakai untuk mengharumkan mobil adalah biang alias konsentrat.
“Bahasa umumnya itu essential oil. Dia merupakan konsentrat dari minyak atsiri dan jauh lebih pekat. Biasanya berbentuk vial (wadah kecil) dengan sumpit sebagai penyebar,” ucap Anthony.
Kedua jenis pewangi itu bisa menjadi alternatif baik bagi pengguna mobil yang menginginkan kabin wangi tanpa harus mengkhawatirkan risiko bau kecut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.