Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Canggih untuk Mengatur Lalu Lintas Pintar

Kompas.com - 04/05/2023, 10:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai bentuk keseriusannya menjadi smart city enabler di Indonesia, PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (PT TKDN) berencana menggarap proyek strategis dengan sistem berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) dalam waktu dekat.

Sistem tersebut dinamakan Intelligent Traffic Control System (ITCS) atau sistem pengendalian lalu lintas cerdas dan ditujukan untuk membantu mengurai kemacetan di persimpangan lampu merah. Nantinya, pilot project itu akan diimplementasikan di kota-kota besar Indonesia.

David Santoso, CEO PT TKDN menjelaskan, ITCS yang diusung PT TKDN berbeda dengan ITS Traffic Light yang sudah ada. Perbedaan itu karena ITCS sudah mengusung Teknologi AI Digital Twinning 3D Generasi ke-5.

“Sistem tersebut mampu mendeteksi penumpukan kendaraan saat terjadi antrian di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap ruas jalan sehingga penumpukan kendaraan di lampu merah selanjutnya dapat dihindari," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Keeway Mau Bawa Skuter Listrik di PEVS 2023, Desainnya Klasik

Teknologi Intelligent Traffic Control System (ITCS) bisa membantu mengatur lalu lintas dan mengurai kemacetanPT TKDN Teknologi Intelligent Traffic Control System (ITCS) bisa membantu mengatur lalu lintas dan mengurai kemacetan

Dia menambahkan, ada 3 fitur utama yang dihadirkan oleh teknologi ITCS untuk meminimalisir terjadinya kemacetan lalu lintas, yakni Self Adjusment Time, Bus Priority, dan Traffic Flow Control.

Pertama adalah Self Adjusment Time, fitur ini membuat sistem bekerja secara real time dengan memonitor tiap kaki simpang. Kamera yang dipasang pada masing-masing kaki simpang di persimpangan jalan akan menginformasikan kepada sistem kontrol mengenai kondisi lalu lintas secara langsung.

Setiap Lima detik, sistem kontrol otomatis akan menganalisa apakah diperlukan penyesuaian aktivitas lampu lalu lintas sehingga output yang diberikan dapat lebih optimal berdasarkan kondisi persimpangan.

Kedua adalah Bus Priority yang sesuai namanya, fitur ini akan beradaptasi guna meningkatkan kelancaran perjalanan kendaraan serta ketepatan waktu transportasi umum berdasarkan pantauan kamera cerdas yang dapat melakukan identifikasi kendaraan umum (Bus, Feeder, Bus Sekolah) berdasarkan bentuk atau jenis kendaraan dan plat nomer kendaraan.

Baca juga: Kymco Siap Ramaikan Pameran PEVS 2023

Kemacetan di Jalan Dewi Sartika arah Otista menuju perempatan PGC, Jakarta Timur, Kamis (23/2/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Kemacetan di Jalan Dewi Sartika arah Otista menuju perempatan PGC, Jakarta Timur, Kamis (23/2/2023).

Ketiga adalah Traffic Flow Control, fitur ini akan membantu mengurangi antrian kendaraan sehingga dapat meningkatkan efektifitas & efisiensi lalu lintas.

Kelebihan lain yang ditawarkan, teknologi ITCS adalah kemampuannya untuk beroperasi di banyak titik persimpangan dan terintegrasi dengan persimpangan lain yang telah terpasang teknologi yang sama, sehingga kemungkinan terjadi kemacetan akibat antrian kendaraan di persimpangan selanjutnya dapat terhindar.

Beberapa lampu lalu lintas pintar membantu pengemudi dengan menyarankan kecepatan mengemudi yang optimal.

Pengemudi yang menjaga kecepatan ini akan selalu mencapai lampu lalu lintas berikutnya saat hijau. Hal itu membantu mengatur lalu lintas, dan menciptakan konsep lampu lalu lintas selalu hijau (green wave).

“Dengan teknologi ini, sangat memungkinkan untuk mengatur lampu lalu lintas di jalan yang berpotongan agar kendaraan prioritas seperti damkar atau ambulans yang sedang bertugas, bahkan transportasi umum seperti bus atau taksi yang mendekati lampu lalu lintas dapat didahulukan dibanding mobil pribadi,” ujar David.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau