Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Ngerem Motor yang Benar Hindari Tabrak Belakang Mobil

Kompas.com - 02/05/2023, 16:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian tabrak belakang bukan cuma terjadi di jalan tol tapi juga kerap terjadi di jalan raya. Biasanya yang melakukan tabrak belakang ialah sepeda motor dengan korbannya pengemudi mobil

Seperti video yang diunggah akun Instagram, Dashcam Owners Indonesia, yang memperlihatkan pengendara motor yang berboncengan menabrak mobil di depannya karena kurang antisipasi saat mengerem.

Baca juga: Cegah Kena Getok Harga di Bengkel Motor, Harus ada Persetujuan

Posisi kecelakaan cukup keras hingga sang pemboceng mental ke depan. Tidak ketahui kelanjutan tabrakan tersebut, namun ditengarai pengendara motor dan pembonceng baik-baik saja.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengimbau, mengemudi di jalan raya harus ekstra waspada. Mengingat bahaya datang dari orang lain semakin banyak, karena menyepelekan berkendara sambil konsentrasi.

“Makanya sebagai pengendara kita harus selalu waspada terhadap lingkungan sekitar. Ingat untuk selalu konsentrasi setiap berkendara,” ujar Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, pada dasarnya mengerem mesti tahu kecepatan motornya, karena beda kecepatan beda caranya.

"Motor bisa dikendalikan kalau ada tiga elemen, yang semuanya dikendalikan si pengendara, makanya pengendara harus terampil dan bisa fokus penuh," kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Modifikasi Toyota Avanza Lawas, Punya Tampilan Racing Look

Teknik mengerem pelan Saat kondisi motor pelan pada kecepatan di bawah 30 kpj maka pemotor disarankan hanya mengandalkan rem belakang saja.

Saat kondisi sedang yakni kecepatan motor di antara 30 kpj sampai 80 kpj, maka rem yang digunakan ialah kombinasi tiga rem, yaitu rem depan dan belakang, dibantu dengan pengereman mesin (engine brake).

Ketika kecepatan motor sudah di atas 80 kpj, maka sudah masuk dalam katagori kencang. Jusri mengatakan, tekniknya tidak jauh berbeda dengan pengereman di kondisi sedang, hanya saja beda saat awal pengereman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau