JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan gawai seperti smartphone nampaknya akan sering digunakan oleh penumpang saat mudik lebaran. Supaya penggunaan smartphone aman dan mudik tidak terganggu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Hal tersebut yakni perihal pengecasan alias isi daya smartphone. Pemudik disarankan untuk tidak menggunakan aksesori power inverter untuk mengecas smartphone.
“Kalau mudik biasanya banyak yang menggunakan power inverter, apalagi pemudik yang punya anak kecil. Menurut mereka itu sangat membantu, karena bisa mengisi daya banyak baterai sekaligus,” kata Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani di Jakarta belum lama ini.
Padahal menurut Juni, mengecas smartphone dengan menggunakan power inverter sangat riskan karena bisa memicu aki soak atau sekring putus.
Baca juga: Jangan Terlalu Sering Injak Setengah Kopling
Hal itu dikarenakan daya yang digunakan oleh power inverter akan sangat besar dan jauh melebihi daya maksimal yang disarankan oleh power outlet.
“Power outlet dan colokan USB di mobil biasanya berdaya kecil, cuma sekitar 1 ampere 2 ampere. Kalau pakai power inverter ditambah balok charger bawaan smartphone, dayanya bisa melonjak drastis,” kata dia.
Juni menjelaskan, balok charger smartphone lansiran terbaru sudah memiliki daya besar. Saat ini, hampir semua charger memiliki daya minimal sebesar 7 ampere bahkan 10 ampere. Hal itulah yang beresiko memicu aki soak dan sekring power outlet putus.
Supaya mudik tidak terkendala karena dua masalah tersebut, Juni menyarankan pemudik untuk menggunakan power outlet standar bawaan mobil saja.
“Walaupun mungkin pengisian dayanya akan sedikit lama, ini jauh lebih aman dibandingkan ngecas menggunakan power inverter. Kalau baterai habis, istirahat tidur saja,” kata dia.