Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Biaya Jadi Alasan Toyota Belum Siapkan Mobil Listrik Murah

Kompas.com - 31/03/2023, 08:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Segmen mobil listrik saat ini mengisi segmen premium. Toyota sebagai pemimpin pasar di Indonesia menawarkan produk battery electric vehicle (BEV) bZ4X dengan banderol di atas Rp 1 miliar.

Memang ada mobil listrik mungil Rp 200 jutaan dari merek China, tetapi dimensinya terbilang kecil. Lalu, kapan Toyota menyiapkan mobil listrik dengan banderol yang lebih ekonomis, seperti di bawah Rp 400 juta.

Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, Toyota Indonesia tentu mengarah ke sana, menyiapkan mobil listrik dengan harga lebih murah.

Baca juga: Data Impor Mobil Februari 2023, Toyota Masih Terbanyak

Innova EV Concept tertangkap kamera sedang melintas di jalan tol Bekasi arah Jakarta. Gambar diambil oleh Muhammad Joneddok.Muhammad Joned Innova EV Concept tertangkap kamera sedang melintas di jalan tol Bekasi arah Jakarta. Gambar diambil oleh Muhammad Joned

"Kita akan mengarah ke sana (kendaraan listrik di segmen A dan B). Segmen mobil di bawah Rp 400 juta itu memang majority customer kita. Jadi tentu saja kita study untuk mengarah ke sana, tapi kita akui memang perlu waktu," ucap Henry di Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Namun, menurut Henry, mobil listrik dirasa masih belum sesuai untuk segmen dengan harga produk di bawah Rp 400 juta. Jadi Toyota mempersiapkan lini produk lain, yang juga elektrifikasi cuma dalam bentuk hybrid.

"Memang kita lihat, yang sekarang kita paralel itu bagaimana kita bisa membuat kendaraan elektrifikasi dalam bentuk hybrid di segmen-segmen itu. Harapannya itu bisa memberikan kontribusi untuk penurunan karbon emisi," kata Henry.

Baca juga: Video Viral, Pengendara Motor Potong Konvoi Jokowi


Soal mobil listrik berbasis baterai di segmen A dan B, Henry menjelaskan bahwa biaya jadi faktor penunda. Toyota Indonesia masih mempelajari mengenai biaya atau harga yang nantinya ditawarkan.

"Ada faktor-faktor lain juga yang saya rasa kita perlu studi lebih dalam untuk bisa memastikan bahwa kita bisa memiliki kendaraan di segmen itu. Kita lihat juga paketnya yang paling bisa diterima (masyarakat)," ucapnya.

Jadi, bukan masalah teknologi saja yang harus BEV, melainkan juga mempertimbangkan kebutuhan masyarakat. Jangan sampai menawarkan produk yang terlalu mahal sehingga malah tidak diminati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com