JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau agar masyarakat tidak mudik menggunakan motor. Apalagi jika jarak perjalanannya lebih dari tiga jam sampai 10 jam karena berisiko celaka.
Jadi untuk para pemilik motor, disarankan untuk menggunakan moda transportasi lain saat mau mudik. Apalagi pemerintah juga membuat program mudik gratis, ditambah program dari instansi yang lainnya.
Sebenarnya mudik dengan motor sudah dilakukan sejak lama dan memang ada saja kecelakaan yang terjadi. Tapi apa alasannya mudik menggunakan motor dilarang kalau dari sisi safety riding?
Baca juga: Pilihan MPV Murah di Bawah Rp 250 Juta untuk Mudik Lebaran
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan, ada tiga faktor penyebab kecelakaan saat mudik menggunakan motor, yakni kendaraan, lingkungan, dan manusianya.
"Faktor kendaraan itu bisa meliputi komponen-komponen yang ada di motor, misal sebelum berangkat motornya tidak dilakukan perawatan atau pengecekan lebih dahulu. Jadi mengalami kerusakan di tengah jalan," ucap Agus kepada Kompas.com, Selasa (28/3/2023).
Perawatan di sini paling sederhananya adalah mengecek kondisi ban. Kalau sudah tipis bannya, tentu lebih berisiko mengalami selip, sehingga bisa membahayakan saat digunakan dalam perjalanan jauh.
Baca juga: Tanda Kopling Mobil Transmisi Manual Sudah Minta Diganti
"Lalu rantai juga, jika tidak diperiksa kemungkinan bisa saja putus atau terlepas saat berkendara," kata Agus.
Kemudian untuk faktor lingkungan, ada pengendara lain di jalanan yang melakukan pelanggaran. Lalu, ada juga jalan yang rusak, licin, berpasir, sehingga bisa menyebabkan kecelakaan.
"Begitu juga kondisi cuaca ekstrem. Jika pengendara memaksakan untuk terus berkendara pada kondisi cuaca ekstrem tentu bisa berakibat fatal dan membahayakan," kata Agus.
Terakhir, yang paling krusial adalah faktor manusia yang jadi penyebab utama terjadinya kecelakaan di jalan raya. Biasanya faktor manusia itu disebabkan oleh pengetahuan berkendara yg minim.
"Lalu teknik berkendara yang kurang mahir, kemudian emosi saat berkendara, dan etika berkendara yang tidak baik dengan sesama pengendara lainnya," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.