JAKARTA, KOMPAS.com– ASEAN New Car Assessment Program for Southeast Asia (NCAP) merupakan program penilaian mobil baru independen yang dilakukan oleh badan swasta.
ASEAN NCAP menguji dan memberikan rating keselamatan mobil-mobil yang dijual untuk umum di wilayah Asia Tenggara. ASEAN NCAP berada di bawah payung Global NCAP yang berada di tatanan paling besar.
Adrianto Sugiarto Wiyono, ASEAN NCAP Technical Committee, mengatakan ASEAN NCAP mungkin belum familiar di Indonesia. Namun badan ini punya tujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam memilih mobil yang punya tingkat keselamatan terbaik.
Baca juga: Mana Lebih Bertenaga, Suzuki Grand Vitara atau Hyundai Creta?
“Kita ingin ada gerakan dari bawah, dari konsumen, dari pengguna mengenai kendaraan yang lebih aman,” kata Rian di acara Vehicle Safety Course 2023/006, di Politeknik APP, di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Rian menjelaskan, jika masyarakat teredukasi harus memilih mobil dengan fitur dan tingkat keselamatan yang baik, maka hal itu akan mendorong produsen mobil terus meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan.
“Kenapa? Sejujurnya kalau kita langsung berhubungan ke pembuat regulasi, pasti akan sulit. Sehingga yang ada, ‘Yuk kustomer kita punya standar seperti ini, kendaraan yang berkeselamatan itu yang seperti ini,” kata Rian.
Baca juga: Alasan Kenapa Motor Sehabis Kena Air Hujan Harus Segera Dibilas
ASEAN NCAP melakukan uji tabrak berbagai mobil sebagai uji keamanan dan keselamatan pengemudi dan penumpang.
Selain sebagai rujukan buat konsumen tujuan lainnya yaitu untuk "mendorong" produsen mobil meningkatkan teknologi keselamatan produknya.
“Contoh di beberapa perusahaan, mereka sudah minta mobil inventaris harus merek itu, syaratnya minimal bintang 4. Dulu seperti itu. Kalau sekarang sudah ada mobil yang bintang 5, akhirnya kan kejar-kejaran mereka (produsen mobil),” kata dia.
“Maka ada suatu perusahaan pada saat mengembangkan kendaraan, itu melihat ASEAN NCAP punya data (pengetesan), apa sih yang diminta? Nilainya berapa sih? Nah itu yang dipenuhi. Baru merilis kendaraan,” ujar Rian.
NCAP pertama kali dilakukan oleh badan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat. NHTSA melakukan uji tabrak atau crash test pada mobil-mobil baru sejak 1979.
Baca juga: Pesan untuk Event Trabasan, Jangan Memaksa Diri Buka Jalur Baru
Di Eropa, badan ini bernama Euro NCAP dan terbentuk pada 1996. Badan ini beranggotakan sejumlah organisasi yang berkecimpung di industri otomotif dan transportasi dari sejumlah negara di Eropa.
Adapun ASEAN NCAP didirikan Global New Car Assessment Program (Global NCAP) bersama Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS) di sidang umum tahunan FIA (Fédération Internationale de l'Automobile) di New Delhi, India pada 7 Desember 2011.
Pada Januari 2013, ASEAN NCAP telah menerbitkan hasil uji tabrak yang melibatkan tujuh mobil yang dijual di pasar ASEAN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.