JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis pertambangan menjadi salah satu pasar terbesar bagi penjual kendaraan niaga di Indonesia. Apalagi, pada 2022 hampir semua harga komoditas memecahkan rekor tertinggi.
Kenaikan harga itu merupakan hal yang tidak bisa diprediksi karena perang Rusia – Ukraina membuat perusahaan pertambangan di Indonesia kebanjiran ekspor.
Namun, kebutuhan operasional yang cukup tinggi akibat dari permintaan produksi yang meningkat menjadi tantangan saat ini.
Baca juga: Brio Satya Jadi Unggulan Penjualan Honda di Februari 2023
Moses Kosasih, Bisnis Operation Division Head PT Isuzu Astra Indonesia Motor
(IAMI) mengatakan, jika tantangan besar bisnis pertambangan saat ini juga dipahami oleh Isuzu dengan menghadirkan berbagai produk yang dapat menjawab tantangan bisnis pertambangan di 2023.
“Kami berfokus pada bisnis pertambangan, oleh sebab itu kami memberikan unit-unit terbaik yang sesuai dengan kondisi lapangan dan kebutuhan bisnis customer kami," kata Moses di sela-sela acara JAW 2023, Selasa (15/3/2023).
Namun untuk 2023 ini menurutnya akan tetap baik karena pasar batu bara tidak hanya untuk di ekspor namun juga ada pemain lokal.
Baca juga: Kawasaki Luncurkan New KLX150SM Versi Supermoto, Harga Rp 36,9 Juta
“Masih terus berkembang tahun ini meski tidak seheboh seperti tahun lalu harganya,” kata Moses.
Untuk sawit, Moses juga mengatakan sektor ini mengalami hal yang hampir sama dengan batu bara. Tahun lalu sempat over demand, kemudian untuk sampai Februari ini harganya agak sedikit turun karena cadangan di Malaysia kurang. Namun untuk perkebunan sawit lebih banyak di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.